Berita Blockchain · 8 min read

DeFi Pulse Kenalkan Fitur Penilaian Risiko Platform DeFi

Platform analitik keuangan terdesentralisasi (DeFi), atau yang biasa dikenal DeFi Pulse meluncurkan peringkat keamanan baru yang memungkinkan pengguna membandingkan risiko protokol on-chain. Sistem ini masih dalam tahap pengembangan dan belum melibatkan semua risiko yang ada, seperti risiko keseluruhan smart contract

Bekerja sama dengan platform pemodelan aset digital Gauntlet, penilaian ini melihat faktor-faktor utama termasuk perilaku pengguna, volatilitas agunan, likuiditas agunan relatif, parameter protokol, dan risiko smart contract. Setiap proyek kemudian diberikan semacam profil risiko dengan peringkat antara 1-100.

Penilaian pertama jatuh kepada dua protokol pinjaman terdesentralisasi, Aave dan Compound. Keduanya menerima skor dengan masing-masing nilai 95% dan 91%. Setelah keduanya, protokol MakerDAO yang akan dijadwalkan menerima sidak terkait dengan penialian ini. 

Terkait fitur ini DeFi Pulse menyatakan dalam tahap alfa ini, nilai dibentuk dengan menganalisis data likuiditas dan volatilitas historis dalam menemukan jaminan yang paling mungkin menyebabkan masalah di kemudia hari. Selain itu, temuan-temuan ini harus dinormalisasi terlebih dahulu sebelum pemberian peringkat di lakukan.

Tidak hanya itu, fitur ini tidak bertujuan untuk memodelkan adanya risiko dari smart contract. Namun, lebih sebagai auditor dan alat verifikasi untuk menilai bentuk risiko yang ada.

Terlebih, metrik ini masih dalam tahap awal pengembangan. Akan ada lebih banyak potensi risiko terkait dengan protokol peminjaman saat ini yang belum masuk ke dalam sistem penilaian. 

Ke depannya sistem ini diharapkan juga bisa menilai dan menentukan kemungkinan bangkrutnya sebuah protokol pinjaman on-chain. Hal tersebut berkaitan dengan volatilitas harga yang parah. Banyak platform DeFi mengalami peristiwa likuidasi massal, hampir $8,32 juta keluar dari protokol hanya dalam satu hari. Gauntlet berharap dengan adanya fitur ini, dapat mencegah kembalinya krisis serupa.

Kian meningkatnya popularitas DeFi selaras juga dengan risiko yang juga naik. Pasalnya, banyak protokol dan jumlah token palsu dan penipuan yang juga muncul ke pasaran. Misalnya saja yang paling terkenal adalah pergantian “chef” dari protokol saingan Uniswap, Sushiswap. 

Baca juga: SushiSwap Ganti “Chef”, Pasar Token $SUSHI Jatuh

Infromasi ini dapat dibaca kembali di sini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.