Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 6 min read
Founder Cardano (ADA), Charles Hoskinson, mengungkapkan pendapatnya mengenai hubungan antara lembaga perbankan dan kripto. Ia mengatakan, kripto perlu mengurangi risiko dari bank yang tidak stabil dan berfluktuasi.
Komentar Hoskinson muncul di tengah kegagalan tiga bank besar Amerika Serikat pada Kamis (9/3). Saat peristiwa tersebut, menurut data Coinmarketcap (9/3), Cardano (ADA) mengalami penurunan yang cukup dalam, diperdagangkan pada harga US$0.319. Namun, kini Cardano (ADA) kembali rebound dihargai US$0,3403.
Baca Juga: Bank Kripto Terbesar, Signature Bank Ditutup Regulator AS! Ada Apa?
Pada tweet sebelumnya Senin (13/3), Hoskinson mengungkapkan ada perbedaan perlakuan yang diberikan regulator terhadap perusahaan kripto dan industri perbankan.
Jika perusahaan kripto berkomitmen memegang jaminan dalam bentuk tunai dan T-bills, tetapi gagal saat mengeksekusinya, maka pemerintah dan bank akan sepenuhnya menyalahkan kripto.
Sebaliknya, bank cenderung lebih suka menggunakan obligasi TradFi sebagai jaminan karena dianggap lebih stabil dan aman.
Ini mencerminkan pandangan negatif terhadap aset kripto sebagai investasi yang berisiko dan tidak stabil oleh pemerintah dan bank.
Tahun lalu, Hoskinson sempat menyoroti sistem perbankan Tiongkok. Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap dunia yang belum memiliki sistem uang digital.
Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai tanggapan terhadap kasus pembekuan dana yang terjadi pada perbankan di China.
Dilansir dari QE Infinity, empat bank pedesaan di provinsi Henan, Cina tengah telah membekukan jutaan dolar dalam bentuk deposito sejak April 2022, mengancam mata pencaharian ratusan ribu pelanggan mereka di tengah kondisi ekonomi yang telah terpukul akibat pembatasan pandemi.
Para deposan yang terkena dampak melakukan demonstrasi di pusat administrasi provinsi di Zhengzhou, namun eskalasi yang lebih besar terjadi dan otoritas China akhirnya membubarkan kerusuhan tersebut.
Situasi saat itu dinilai sangat tidak menguntungkan, terutama mengingat kemungkinan adanya krisis yang lebih besar.
Kini, China telah memiliki Central Bank Digital Currency (CBDC) dan mata uang digitalnya, Yuan Digital. China menjadi salah satu negara yang sukses mengembangkan CBDC.
Baca Juga: Alibaba dan WeChat Terima Pembayaran dengan Yuan Digital
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.