Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 6 min read
Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa CEO crypto exchange Thodex, Faruk Fatih Ozer telah ditangkap di Albania terkait penipuan dana crypto.
Sebelumnya, bursa Thodex meluncurkan kampanye bagian dari inovasi cryptocurrency yang menarik banyak orang Turki agar berusaha melindungi tabungan mereka dari inflasi yang merajalela dan mata uang yang tidak stabil.
Beroperasi sejak 2017, Thodex tiba-tiba menghentikan perdagangan pada April tahun lalu, dengan alasan investasi luar yang tidak ditentukan dan memerlukan jeda empat hingga lima hari dalam perdagangan.
Akhirnya platform perdagangan kripto Thodex di tutup, para terdakwa dituduh mendirikan organisasi kriminal, penipuan, dan pencucian uang hasil dari kegiatan terlarang. Oleh karena itu, banyak ribuan pelanggan tidak memiliki akses ke akun mereka.
Sehari kemudian, Faruk mengklaim bahwa perusahaan telah dipaksa untuk menghentikan perdagangan karena serangan cyber, tetapi bersikeras bahwa dana pelanggannya aman dan berjanji segera untuk mengembalikan uang kepada investor.
Surat dakwaan mengatakan kasus ini menghilangkan aset investor senilai $2 miliar atau Rp 29,6 triliun dalam laporan dari Chainalysis. Dikatakan Thodex bertanggung jawab atas sekitar 90% dari total nilai yang hilang secara global.
Baca juga: Korban Mt. Gox Mulai Dibayar, 142.000 Bitcoin Siap Dijual
Thodex yang berbasis di Istanbul pun menjadi kian ‘gelap’ setelah menjalankan kampanye promosi yang menjual Dogecoin dengan harga seperempat dari harga yang mereka perdagangkan di bursa lain. Bursa itu kemudian mengunci investasi tersebut dan tidak mengizinkan koin untuk dijual atau diubah menjadi kripto lainnya.
Faruk Fatih Ozer, sebagai pendiri berusia 28 tahun, yang telah hilang kembali menampakkan diri setelah rekamannya di bandara Istanbul muncul dan pejabat keamanan Turki kemudian memeriksa paspor di bandara Istanbul dalam perjalanan ke lokasi yang tidak ditentukan. Tim polisi Turki segera terbang ke Albania dalam upaya penangkapan.
Akhirnya dia ditemukan di Vlore, sebuah kota pantai terpadat di Albania. Identitasnya dikonfirmasi menggunakan hasil biometrik, kata menteri dalam negeri Albania kepada mitranya dari Turki. Polisi Turki juga menyita laptop, perangkat seluler, dan kartu banknya.
Baca juga: Para Pelaku Penipuan $68 Juta Cryptocurrency di Jepang Ditangkap
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.