Berita Bitcoin · 7 min read

Tekanan Beli Bitcoin Melonjak Seiring Reli Harga ke US$111.000

Bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Tren kenaikan harga Bitcoin tampaknya masih belum menemui hambatan berarti. Data terbaru dari platform analisis on-chain CryptoQuant menunjukkan bahwa para pembeli tetap menjadi kekuatan dominan di pasar spot, bahkan saat harga menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$111.000.

Menurut kontributor CryptoQuant, Ibrahim Cosar, pada Jumat (23/5/2025), hasil analisis cumulative volume delta (CVD) 90 hari mengungkapkan bahwa tekanan jual telah mereda signifikan sejak Maret. CVD sendiri adalah indikator yang mengukur selisih antara volume beli dan volume jual dalam periode tertentu. Dalam tiga bulan terakhir, volume beli secara konsisten mengungguli volume jual.

“Singkatnya, order beli kembali mendominasi. Artinya, lebih banyak pembeli yang aktif masuk pasar dibandingkan penjual,” tulis Cosar dalam laporannya pada Jumat, 23 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa kondisi ini “umumnya mengindikasikan tren kenaikan harga bisa berlanjut”.

Spot Taker CVD Bitcoin. Sumber: CryptoQuant

Sejak awal April, ketika harga Bitcoin sempat turun ke bawah US$75.000, tekanan jual memang mendominasi di order book. Namun sejak memasuki Mei, dominasi pembeli kembali kuat dan menjadi katalis yang mendorong harga menembus level US$111.000, rekor tertinggi baru dalam sejarah.

Baca juga: 7 Prediksi Harga Bitcoin 2025 dari Para Analis dan Tokoh Industri Kripto Dunia

Akumulasi Terluas Sejak Januari 2025

Sementara itu, data dari Glassnode turut memperkuat sinyal optimisme pasar. Untuk pertama kalinya sejak Januari, Bitcoin memasuki fase akumulasi kuat di seluruh kelompok wallet, menandakan sentimen bullish yang meluas.

Trend Accumulation Score dari Glassnode bahkan mencapai nilai maksimum 1.0, indikator bahwa investor dari berbagai ukuran wallet melakukan akumulasi secara agresif, tanpa memandang seberapa besar BTC yang telah mereka miliki.

Trend Accumulation Score Bitcoin. Sumber: Glassnode

Indikator ini mengukur kekuatan relatif akumulasi berdasarkan ukuran wallet, mempertimbangkan kepemilikan sebelumnya dan jumlah BTC yang diperoleh dalam 15 hari terakhir.

Fase akumulasi ini dimulai awal Mei, dipimpin oleh whale dengan kepemilikan di atas 10.000 BTC. Ketika harga mulai menanjak, kelompok wallet kecil turut intensif membeli, menciptakan gelombang akumulasi masif.

Ini menjadi perubahan signifikan dibandingkan periode Januari hingga April, saat mayoritas wallet justru melepas kepemilikannya seiring penurunan harga dari US$109.000 ke sekitar US$75.000.

Baca juga: 15 Tahun Bitcoin Pizza Day, BTC Sentuh US$111.000

HODLer Mendominasi

Tak hanya volume beli yang meningkat, perilaku investor jangka panjang atau para hodler juga mencerminkan kepercayaan tinggi terhadap prospek Bitcoin. Berdasarkan laporan dari Glassnode, aktivitas distribusi Bitcoin oleh pemegang lama terpantau jauh lebih rendah dibandingkan saat Bitcoin pertama kali menembus US$100.000 pada Desember 2024.

Profit-taking harian saat ini hanya setengah dari level saat harga menyentuh US$100.000,” ungkap laporan tersebut.

Selain itu, Bitcoin lama terlihat jauh lebih pasif, yang menjadi indikator kuat dari meningkatnya kecenderungan untuk menyimpan Bitcoin di kalangan investor mapan.

Optimisme pasar juga tercermin di pasar opsi, di mana posisi beli dalam jumlah besar mulai terkonsentrasi di target harga ekstrem. Data CoinDesk Research menunjukkan bahwa strike price sebesar US$300.000 untuk kontrak yang jatuh tempo pada Juni kini menjadi opsi beli paling populer, dengan nilai nominal mencapai US$620 juta. Tambahan US$420 juta juga terkonsentrasi pada strike US$200.000.

Aktivitas ini menandakan ekspektasi pasar yang sangat bullish dan keinginan investor untuk berspekulasi pada potensi reli lanjutan yang ekstrem, meskipun secara historis, Bitcoin kerap mengalami koreksi setelah menyentuh rekor tertinggi baru.

Baca juga: Arthur Hayes: Bitcoin ke US$110.000 Bisa Jadi Pemicu Altcoin Season



Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.