Berita Bitcoin · 5 min read

Bom Surat Meledak di Belanda, Pelaku Minta Bitcoin

Selama ini tuntutan dalam pembayaran Bitcoin selalu identik dengan hacker yang meretas sebuah sistem atau data perusahaan hingga pemerintah.

Namun di Belanda hacker bukan satu-satunya yang meminta tebusan aset kripto itu, karena kriminal yang melakukan pemboman dengan bom surat pun meminta bayaran berupa Bitcoin.

Baca juga : Hacker Gunakan Ransomware di 100 Panti Jompo AS dan Minta Tebusan Bitcoin

Pada Rabu waktu setempat, polisi Belanda melaporkan jika ada dua bom surat meledak dan pelaku telah meminta Bitcoin agar tidak melakukan hal serupa di masa mendatang.

Bom pertama meledak di kantor pos sortir di bank ABN Amro di Amsterdam pada hari Rabu pagi. Bom surat  itu meledak beberapa saat setelah seorang pekerja ruang surat membuang paket itu.

“Rekan yang sedang menyortir surat itu mendengar suara mendesis, dan membuang paket itu,” kata Mr. van der Varst, dilansir dari Cointelegraph.

Kemudian ledakan kedua terjadi kurang dari satu jam di kota perbatasan bernama Kerkrade. Paket itu dikirimkan ke bisnis lokal, perusahaan elektronik Jepang Ricoh.

Beruntungnya tidak ada yang terluka dalam kedua ledakan tersebut, tetapi polisi mengatakan jika bom juga dikirim bersama dengan catatan yang isinya menuntuk bayaran Bitcoin agar tidak ada pemboman lebih lanjut.

Bukan yang Pertama Kali di Belanda

Polisi saat ini sedang memulai penyelidikan terkait kasus tersebut. Juru kepolisian Amsterdam Lex van Liebergen mengatakan hari ini ke situs Belanda De Telegraaf.

“Cukup adil untuk mengatakan bahwa semua ini terhubung karena permintaan yang sama dibuat. Tapi kami masih belum tahu siapa yang mengirimnya. Kami masih menyelidiki, ” katanya

Sejauh ini polisi belum mengungkapkan berapa banyak bayaran Bitcoin yang diminta oleh pelaku yang tidak dikenal itu.

Ini  bukan pertama kalinya Belanda  menangani kriminal yang menuntut pembayaran dengan aset kripto. Boomber Jumbo 2015 juga sempat menghebohkan negara tersebut dengan menempatkan bahan peledak di supermarket Jumbo di seluruh negeri dan meminta  imbalan dalam Bitcoin.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.