Berita Bitcoin · 5 min read

Bitcoin Turun ke US$115.000, Dipicu Aksi Ambil Untung Whale

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin (BTC), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mengawali bulan Agustus 2025 dengan tekanan jual yang signifikan. Harga BTC sempat menyentuh level US$115.000, menghapus sebagian besar kenaikan yang terjadi pada awal pekan ini.

Menurut data CoinMarketCap per Jumat (1/8/2025), Bitcoin mengalami koreksi tajam dari puncak harian di US$118.800 menjadi ke titik terendah di bawah US$115.000. Dalam 24 jam terakhir, harga tercatat turun lebih dari 2%. Hingga artikel ini diterbitkan, harga BTC sedikit pulih ke kisaran US$115.800, namun kapitalisasi pasarnya ikut turun menjadi US$2,3 triliun.

Grafik harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Koreksi harga Bitcoin turut menyeret mayoritas aset kripto lainnya ke zona merah. Ethereum (ETH) turun sekitar 3% dan diperdagangkan di US$3.700, sementara XRP, BNB, dan Solana (SOL) masing-masing terkoreksi antara 2% hingga 4%.

Meme coin seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) menjadi yang paling terpukul, masing-masing mencatat penurunan 5% dan 4% dalam 24 jam terakhir. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global kini berada di kisaran US$3,78 triliun, menunjukkan tekanan jual yang meluas di seluruh sektor aset digital.

Baca juga: Whale Bertaruh Rp386 Miliar pada Bitcoin Tembus US$200.000 Akhir Tahun Ini

Picu Likuidasi Long Besar-besaran

Penurunan tajam harga kripto memicu gelombang likuidasi posisi derivatif dalam jumlah besar. Data CoinGlass menunjukkan bahwa total likuidasi harian mencapai US$630 juta, dengan posisi long yang bertaruh harga akan naik menjadi yang paling banyak terlikuidasi, yakni sekitar US$570 juta.

Total likuidasi kripto harian. Sumber: CoinGlass

Di antara aset yang paling terdampak, Ethereum mencatat likuidasi posisi long sebesar US$165 juta, disusul oleh Bitcoin sebesar US$141 juta. Meski demikian, indeks Crypto Fear and Greed masih berada di angka 65 dari 100, menandakan bahwa sentimen pasar tetap dalam zona “Greed” atau kerakusan. Ini menunjukkan bahwa sebagian pelaku pasar masih cenderung melakukan akumulasi di tengah volatilitas.

Baca juga: Miner Solo Raup Untung Rp6 Miliar Usai Tambang Satu Blok Bitcoin

Aksi Ambil Untung Jadi Pemicu Koreksi

Menurut laporan terbaru dari CryptoQuant, tekanan jual yang melanda pasar kripto saat ini merupakan bagian dari gelombang profit-taking ketiga dalam siklus bull market 2023–2025. Pada akhir Juli, tercatat keuntungan terealisasi antara US$6–US$8 miliar, menandai fase distribusi besar dari investor besar.

Keuntungan terealisasi Bitcoin. Sumber: CryptoQuant/X

Salah satu indikator utama adalah lonjakan tajam dalam rasio Spent Output Profit Ratio (SOPR), terutama dari kelompok pemegang jangka pendek. Pada 25 Juli, salah satu OG whale tercatat menjual lebih dari 80.000 BTC dalam satu hari, menjadi sinyal distribusi besar dari akun-akun lama ke investor baru.

Tak lama setelah aksi jual tersebut, arus masuk ke exhchange tercatat melonjak ke angka 70.000 BTC dalam satu hari, level yang biasanya mencerminkan niat kuat untuk menjual pada harga puncak. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada BTC, whale Ethereum yang memegang Wrapped BTC (WBTC), USDT, dan USDC juga tercatat merealisasikan keuntungan hingga US$40 juta per hari.

CryptoQuant mencatat bahwa fase profit-taking besar seperti ini dalam sejarah biasanya diikuti oleh periode konsolidasi selama dua hingga empat bulan, sebelum pasar kembali melanjutkan reli selanjutnya. Saat ini, pola serupa tampaknya mulai terbentuk, terutama dengan menurunnya minat beli dari investor Amerika Serikat.

Selain faktor teknikal, ketidakpastian dari kondisi makroekonomi global turut memperberat tekanan pasar. Eskalasi kebijakan tarif yang digulirkan oleh Presiden Donald Trump AS, terutama yang menargetkan Kanada, meningkatkan risiko inflasi dan gangguan rantai pasok.

Baca juga: AS Kenakan Tarif Impor 32% untuk Indonesia Mulai Agustus 2025, Apa Dampaknya ke Industri Kripto?

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.