Berita Bitcoin · 5 min read

Bitcoin Tumbang 10%, Jelang Penerapan Tarif Impor AS

Volatilitas Bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Pasar aset kripto kembali terperosok ke zona merah, dengan Bitcoin yang merosot hingga 10% dalam 24 jam terakhir menjelang pemberlakukan tarif impor baru Amerika Serikat terhadap sejumlah negara perbatasan, seperti Kanada dan Meksiko, serta kenaikan tarif kepada Tiongkok.

Berdasarkan data CoinMarketCap per Selasa (4/3/2025), qset kripto terbesar di dunia ini terjun bebas dari kisaran US$93.000 menjadi US$83.500 hanya dalam sehari. Koreksi tajam ini turut menyeret kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini merosot ke level US$1,65 triliun.

Grafik pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Tak hanya Bitcoin, aset kripto utama lainnya juga mencatatkan kinerja negatif yang signifikan. Ethereum (ETH) terpantau ambles lebih dari 16%, turun dari US$2.500 menjadi US$2.000. Sementara itu, XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) mencatat penurunan lebih dalam, masing-masing sebesar 19%, 22%, hingga 27% dalam periode yang sama.

Secara keseluruhan, total nilai kapitalisasi pasar kripto global terpangkas sekitar 12% akibat aksi jual yang meluas ini.

Koreksi di pasar spot ini juga turut memicu gelombang likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto. Menurut data CoinGlass, total posisi yang terlikuidasi mencapai US$1,07 miliar atau setara lebih dari Rp16 triliun. Trader long menjadi posisi yang paling dirugikan, dengan nilai likuidasi lebih dari US$928 juta.

Total likuidasi kripto dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinGlass

Baca juga: Total Likuidasi Kripto Tembus Rp22 Triliun dalam Sehari!

Ketegangan Perang Dagang AS

Penyebab utama dari gejolak ini berakar pada kebijakan tarif baru yang diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut laporan Asossicated Press pada Senin (3/3/2025), Trump menegaskan bahwa tarif impor sebesar 25% akan diberlakukan terhadap produk-produk dari Kanada dan Meksiko, efektif mulai 4 Maret 2025.

“Besok, tarif 25% untuk Kanada dan 25% untuk Meksiko mulai berlaku,” ujar Trump.

Trump beralasan, kebijakan ini ditujukan untuk menekan perdagangan ilegal fentanyl dan memperketat kontrol imigrasi. Namun, Trump juga menekankan bahwa tujuan akhirnya adalah memperbaiki defisit perdagangan Amerika dan mendorong relokasi pabrik-pabrik kembali ke AS.

Selain itu, sejak Februari lalu, Trump juga telah memberlakukan tarif 10% untuk impor dari Tiongkok, yang kini dinaikkan lagi menjadi 20% mulai Selasa.

Penurunan ini secara luas menghapus reli kripto yang terjadi pada 3 Maret 2025, ketika Trump mengumumkan rencana cadangan kripto strategis nasional yang akan mencakup Bitcoin, Ethereum, Solana, XRP, dan Cardano. Pengumuman ini sempat memicu reli kilat di pasar, dengan Bitcoin melesat dari US$85.000 ke US$95.000, sementara Cardano melonjak lebih dari 75% dalam sehari.

Baca juga: Donald Trump Pilih 5 Kripto Ini untuk Jadi Cadangan Strategis AS

Sayangnya, euforia tersebut tidak bertahan lama. Pasar kembali dihantam ketidakpastian setelah para analis memperingatkan bahwa pembentukan cadangan kripto tersebut masih membutuhkan persetujuan Kongres AS, yang diperkirakan memakan waktu cukup lama.

Seperti yang dikutip dari Cointelegraph, Principal Research Analyst di Nansen, Aurelie Barthere, meyakini meski rencana ini menarik perhatian, proses realisasinya tidak akan instan. Analis Nansen lainnya, Nicolai Sondergaard, juga menambahkan bahwa aset kripto yang masuk ke dalam cadangan tersebut berpotensi mengalami volatilitas tinggi di masa depan.

Di sisi lain, Crypto Market Analyst di Bitbank, Yuya Hasegawa menyatakan bahwa dampak positif dari kabar cadangan kripto AS cenderung bersifat jangka pendek. Menurutnya, pasar kripto saat ini masih kekurangan katalis yang spesifik dari dalam industri kripto sendiri, sehingga sangat rentan terhadap sentimen makroekonomi global.

“Efek dari komentar Trump tentang cadangan kripto sudah mulai mereda. Kenaikan harga ke depan lebih mungkin dipicu oleh faktor lain yang mungkin muncul pekan ini,” ujar Hasegawa, mengutip CNBC.

Lebih lanjut, Hasegawa menekankan bahwa pengumuman Trump kemarin sebenarnya bukan hal baru, melainkan pengulangan dari rencana yang telah disampaikan dalam perintah eksekutif pada Januari lalu. Dengan demikian, investor akan lebih menantikan tindak lanjut konkret dari White House, ketimbang sekadar retorika politik.

Sebagai catatan, pekan ini pasar juga akan mencermati pertemuan penting, yakni White House Summit yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Maret Jumat mendatang. David Sacks, Kepala Bidang AI dan Kripto di White House, sempat memberikan isyarat bahwa akan ada pengumuman lanjutan terkait arah kebijakan kripto AS dalam acara tersebut.

Baca juga: White House Bakal Gelar Crypto Summit Akhir Pekan Ini!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.