
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya kembali mencatatkan penurunan signifikan setelah Amerika Serikat mengumumkan bahwa tarif impor terhadap produk dari Tiongkok sebesar 104% akan diberlakukan mulai tengah malam waktu setempat.
Pernyataan ini datang meskipun pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menjadwalkan negosiasi cepat dengan beberapa mitra dagang strategis lainnya yang terdampak kebijakan tarif besar-besaran ini.
Sesaat setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin sempat merosot ke titik terendah harian di kisaran US$74.600, sebelum mengalami sedikit pemulihan ke level US$76.000 saat artikel ini ditulis. Volume perdagangan juga menunjukkan penurunan drastis lebih dari 42% menjadi US$51,2 miliar, menandakan melemahnya aktivitas investor.
Secara mingguan, Bitcoin telah mencatat koreksi lebih dari 10%, dengan kapitalisasi pasar yang kini turun mendekati US$1,5 triliun. Dengan penurunan ini, Bitcoin telah jatuh hingga 30% dari rekor tertinggi sepanjang masa di US$109.100 yang pernah dicatatnya pada 20 Januari 2025.
Aset kripto utama lainnya pun ikut tertekan. Ether (ETH) terkoreksi lebih dari 10% dan kini berada di level US$1.400. XRP dan Solana (SOL) masing-masing juga mengalami penurunan antara 6% hingga 7%. Meme coin utama termasuk Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), dan Pepe (PEPE) tak luput dari tekanan, dengan penurunan harga antara 7% hingga 10%.
Baca juga: Bitcoin Terjun Bebas, Rp23 Triliun Kripto Hangus Terlikuidasi
Secara garis besar, penurunan kripto saat ini terjadi di tengah kepanikan pasar global, menyusul pengumuman tarif besar-besaran oleh Trump. Mengutip Reuters, indeks S&P 500 di Amerika Serikat telah terkoreksi selama empat hari berturut-turut sejak pengumuman tarif tersebut, dan kini ditutup di bawah level 5.000 untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun terakhir. Indeks ini kini tercatat turun 18,9% dari puncak terakhirnya pada 19 Februari 2025, mendekati ambang penurunan 20% yang biasa digunakan untuk mendefinisikan bear market.
Dalam empat hari terakhir, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 kehilangan nilai pasar sebesar US$5,8 triliun, mencatatkan kerugian terbesar dalam sejarah empat hari sejak indeks tersebut dibentuk pada tahun 1950-an, menurut data dari LSEG.
Sebelum ini, pasar sempat menunjukkan optimisme bahwa pemerintahan Trump akan membuka ruang negosiasi untuk menurunkan hambatan perdagangan yang diberlakukan secara spesifik terhadap negara dan produk tertentu. Namun, meski pertemuan telah dijadwalkan dengan negara mitra seperti Korea Selatan, Jepang, dan Italia, Gedung Putih AS tetap menegaskan bahwa tarif negara-spesifik hingga 50% akan mulai berlaku tanpa penundaan.
Tiongkok menjadi negara yang paling terdampak, dengan tarif atas barang impornya dinaikkan hingga 104% sebagai respons atas tarif balasan yang sebelumnya diumumkan Beijing. Pemerintah Tiongkok menolak tunduk terhadap apa yang disebutnya sebagai “pemerasan” dan menyatakan akan melawan kebijakan ini sampai akhir.
Pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa mereka tidak akan memprioritaskan negosiasi dengan Tiongkok, melainkan akan fokus terlebih dahulu pada negara-negara sekutu seperti Jepang dan Korea Selatan. Pendekatan negosiasi individual ini, menurut pernyataan resmi, akan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk bantuan militer dan ekonomi.
Trump juga menyampaikan rencana untuk mengenakan tarif besar terhadap impor farmasi, dengan harapan dapat mendorong perusahaan obat untuk memindahkan fasilitas produksinya ke dalam negeri.
Langkah ini semakin mempertegas arah kebijakan ekonomi proteksionis yang diambil pemerintahan Trump, yang memicu kekhawatiran akan resesi global dan mengacaukan tatanan perdagangan internasional yang telah terbentuk selama beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Bitcoin Ambruk ke US$78.000 Gegara Ini!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.