
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Seorang analis pasar mengungkapkan bahwa Bitcoin telah berhasil menembus pola megaphone yang telah terbentuk selama empat tahun terakhir. Hal ini berpotensi mendorong harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang.
Dalam postingan di X pada Sabtu (15/2/2025), analis teknikal Gert van Lagen memperingatkan bahwa pasar harus bersiap menghadapi fase kenaikan terakhir yang bisa membawa harga Bitcoin ke kisaran US$270.000 hingga US$300.000.
“Harga telah berhasil keluar dari pola bullish megaphone selama empat tahun terakhir dan telah mengujinya kembali selama tiga bulan dengan sukses,” tulisnya.
Perlu diketahui, Pola megaphone, yang juga dikenal sebagai broadening wedge, terbentuk ketika harga mengalami serangkaian kenaikan yang lebih tinggi dan penurunan yang lebih rendah . Secara teknikal, ketika harga berhasil menembus batas atas pola ini, biasanya akan terjadi lonjakan harga secara parabolik.
Pada November 2024, Bitcoin berhasil menembus garis tren atas dari pola tersebut dan sejak saat itu berkonsolidasi di atasnya. Dalam analisisnya, Van Lagen menyoroti tahapan akumulasi harga yang ia kategorikan sebagai Base 1, Base 2, Base 3, dan Base 4, sebuah struktur bertahap yang mendukung proses penemuan harga sebelum lonjakan besar terjadi.
Base 1 menandai akhir dari bear market di batas bawah pola megaphone, sementara Base 2 merupakan bear trap, di mana banyak investor dengan keyakinan lemah menjual kepemilikan mereka sebelum Bitcoin kembali merebut level dukungan.
Adapun, Base 3 menunjukkan fase ekspansi harga dengan penciptaan kenaikan harga lebih tinggi yang mengonfirmasi struktur bertahap, dan Base 4 menjadi fase konsolidasi terakhir sebelum breakout, mengindikasikan bahwa proses penemuan harga sedang berlangsung.
Van Lagen juga menerapkan Elliott Wave Theory untuk memperkirakan target breakout Bitcoin, dengan memetakan trajektori harga berdasarkan fase akumulasi dalam pola megaphone. Analisisnya menunjukkan bahwa saat ini Bitcoin berada dalam Wave (5), sebuah fase terakhir dan biasanya yang paling parabolik dalam struktur gelombang impulsif.
Secara teknikal, Wave (5) sering kali memperpanjang pergerakan sebesar 1,6 kali hingga 2,0 kali dari panjang Wave (3). Berdasarkan perhitungan berbasis Fibonacci ini, proyeksi harga berada di kisaran US$270.000 hingga US$300.000 pada 2025.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Rp2,4 Miliar pada 2025
Di sisi lain, seorang analis apsk32 baru-baru ini membandingkan pergerakan Bitcoin dengan kenaikan harga emas secara historis.
Menurutnya, Bitcoin berpotensi mengikuti pola serupa yang dapat membawanya hingga ke level US$400.000. Menggunakan model power law yang disesuaikan dengan kapitalisasi pasar emas, ia mencatat bahwa sejauh ini Bitcoin belum pernah bergerak lebih dari lima tahun di depan garis tren utamanya, yang mengindikasikan adanya potensi kenaikan lebih lanjut.
Sentimen bullish ini juga didorong oleh meningkatnya adopsi Bitcoin sebagai aset cadangan oleh berbagai perusahaan, mirip dengan peran emas sebagai penyimpan nilai.
Secara historis, emas telah menjadi aset safe haven bagi pemerintah dan institusi keuangan. Kini, Bitcoin mulai mendapatkan posisi serupa, terutama setelah muncul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis negara.
Beberapa analis telah memperkirakan arah harga Bitcoin, dengan VanEck yang memprediksi Bitcoin akan mencapai puncak jangka menengah pada kuartal pertama 2025 sebelum kembali melanjutkan tren kenaikan menuju rekor tertinggi baru di akhir tahun sebesar US$180.000.
Di sisi lain, analis Bitfinex memperkirakan bahwa Bitcoin dapat melonjak hingga US$200.000 pada pertengahan 2025 nanti.
Melihat lebih jauh ke depan, CEO Ark Invest, Cathie Wood, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat menyentuh US$1,5 juta pada 2030 nanti, sementara aanalis Timothy Peterson memproyeksikan target harga serupa pada 2035.
Baca juga: ARK Invest: 2024 Jadi Tahun yang Baik untuk Bitcoin dan Stablecoin
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.