Berita Bitcoin · 5 min read

Bitcoin Stagnan di US$85.000 di Tengah Kekhawatiran Resesi AS

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Harga Bitcoin dan sebagian besar aset kripto lainnya terpantau bergerak mendatar dalam 24 jam terakhir, seiring dengan meredanya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif dagang. Di sisi lain, peluang terjadinya resesi ekonomi di Amerika Serikat justru semakin banyak dipertaruhkan di pasar prediksi.

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Selasa (15/4/2025), Bitcoin diperdagangkan stabil di kisaran US$85.800 (sekitar Rp1,38 miliar), hanya naik sekitar 1% dalam sehari. Volume transaksi harian juga tercatat menurun hingga 5% ke level US$29,5 miliar, sementara kapitalisasi pasar saat ini berada di kisaran US$1,7 triliun.

Grafik harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Secara luas, Ether (ETH) juga tercatat mengalami kenaikan kecil di kisaran US$1.646, dengan XRP (XRP), BNB (BNB), dan Solana (SOL) yang masing-masing mencatat kenaikan kurang dari 1%.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto harian stabil dengan kenaikan 1% di kisaran US$2,7 triliun.

Baca juga: Tiongkok Naikkan Tarif Impor 125% Terhadap AS, Bitcoin Tak Bereaksi

Ketidakpastian Ekonomi AS Beri Ruang Narasi Baru bagi Bitcoin

Dikutip dari laporan CoinDesk, Head of Insights di SignalPlus, Augustine Fan, mengatakan bahwa potensi resesi di AS mulai menjadi perhatian serius, termasuk dampaknya pada pasar kripto.

“Tokoh-tokoh finansial ternama mulai memperingatkan bahwa AS sedang menuju resesi, dengan peluang yang diperkirakan antara 40% hingga 60% di tahun 2025,” ujarnya.

Namun, menurut Fan, persepsi pasar seringkali membentuk realitas, bukan sebaliknya. Ia menambahkan, kripto justru mendapat keuntungan dari ketidakpastian ini, karena volatilitas saham meningkat lebih tajam dibandingkan Bitcoin. Kebijakan tarif yang saling merugikan antarnegara juga membuat harga emas menembus rekor tertinggi, sementara Bitcoin mulai kembali diakui sebagai aset penyimpan nilai seperti emas.

Sementara itu, analis QCP Capital mengungkapkan bahwa risk reversal untuk Bitcoin masih condong ke arah opsi put hingga Juni, menandakan pasar masih berhati-hati dalam jangka pendek.

“Namun, untuk jangka menengah, nada pasar mulai membaik. Kami melihat adanya pembelian agresif terhadap opsi BTC call senilai US$100.000 dengan jatuh tempo Maret 2026,” tulis QCP dalam saluran Telegram-nya.

Perdagangan Bitcoin masih berkonsolidasi di kisaran US$80.000 hingga US$90.000, dengan pendekatan pasar yang cenderung ‘wait and see’ terhadap dinamika tarif.

Baca juga: Analis Waspadai Tekanan Harga Bitcoin Jangka Pendek

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.