
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Analis 10x Research baru-baru ini berpendapat bahwa saat ini masih terlalu dini bagi investor Bitcoin untuk bersikap optimistis terhadap dampak jangka panjang resesi terhadap harga Bitcoin.
Dalam laporan yang dirilis Jumat (11/4/2025), Thielen mencatat bahwa pelebaran credit spread masih terus terjadi, sebuah sinyal bahwa kekhawatiran resesi mulai meresap lebih dalam ke perekonomian.
“Untuk saat ini, terlalu cepat berharap akan adanya sentimen bullish yang kuat,” ujarnya.
Baca juga: Bitwise: Prediksi Bitcoin Tembus US$200.000 di Akhir 2025 Masih Relevan
Thielen menjelaskan bahwa meski pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS biasanya membawa angin segar untuk Bitcoin karena pelonggaran moneter, reaksi awal pasar justru sering negatif. Misalnya, ketika Tiongkok melakukan devaluasi mata uang atau The Fed mulai memangkas suku bunga, Bitcoin justru cenderung terjual lebih dulu karena keputusan tersebut mengonfirmasi pelemahan ekonomi.
“Pemotongan pertama dari The Fed biasanya tidak terlalu berdampak signifikan. Bahkan bisa memperkuat sinyal bahwa kondisi ekonomi sedang lemah,” jelasnya.
Data saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih menghadapi tekanan. Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$81.000 dengan penurunan 1% dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) dari TradingView terus melemah ke level 100,3400, mencatat penurunan hampir 3% dalam sepekan terakhir.
Meski jangka pendek masih penuh tantangan, potensi jangka panjang tetap terbuka. Robbie Mitchnick, Head of Digital Assets di BlackRock, menyampaikan bahwa Bitcoin sangat mungkin berkinerja baik dalam kondisi makroekonomi yang resesif.
“Saya belum bisa pastikan apakah kita benar-benar akan mengalami resesi, tapi kalau itu terjadi, resesi akan menjadi katalis besar bagi Bitcoin,” kata Mitchnick, seperti yang dikutip dari Cointelegraph.
Baca juga: Bitcoin Melesat 8% Usai Donald Trump Tunda Kenaikan Tarif Impor
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.