Berita Bitcoin · 8 min read

Bitcoin Pulih ke US$92.000 Jelang Crypto Summit Donald Trump

inflasi turun, harga bitcoin naik
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin (BTC) kembali menguat dan berhasil naik di atas US$92.000, menjelang White House Crypto Summit yang akan berlangsung pada 7 Maret 2025 di Amerika Serikat. Kenaikan ini memberikan dorongan positif di tengah volatilitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap per Kamis (6/3/2025) siang, Bitcoin mencatat kenaikan dari US$87.180 hingga mencapai titik tertinggi harian di US$92.760, sebelum terkoreksi ke US$91.995.

Pergerakan Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Peningkatan ini turut mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin naik ke US$1,82 triliun, mencerminkan tren kenaikan yang sebelumnya juga tercatat pekan lalu, ketika harga BTC sempat melonjak dari US$85.000 ke US$95.000.

Baca juga: Donald Trump Pilih 5 Kripto Ini untuk Jadi Cadangan Strategis AS

Antusiasme Jelang White House Crypto Summit

Kenaikan harga Bitcoin terjadi di tengah meningkatnya hype komunitas kripto menjelang White House Crypto Summit besok, yang akan dihadiri lebih dari 25 peserta, termasuk Presiden AS Donald Trump, Crypto Czar David Sacks, dan anggota dari Kelompok Kerja Aset Digital AS.

Adapun, tokoh-tokoh ternama kripto yang dikabarkan akan datang termasuk CEO Ripple Brad Garlinghouse, Chairman Strategy Michael Saylor, CEO Tether Paolo Ardoino, Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin, hingga CEO Coinbase Brian Armstrong/

Tujuan dari Crypto Summit ini diharapkan dapat berfungsi sebagai forum utama untuk membentuk regulasi kripto di masa depan, serta membuka jalan bagi dialog yang lebih rutin antara White House AS dan pemimpin industri aset digital.

Sejumlah pengamat meyakini bahwa White House Crypto Summit akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan Bitcoin dalam jangka pendek.

“Saat ini banyak investor yang masih melihat menunggu hasil dari US Crypto Summit ini,” ujar komentator kripto Bitcoin Malaya dalam postingannya pada 5 Maret 2025.

Baca juga: 3 Penyebab Aksi Jual Bitcoin Imbas Tarif Impor AS

Sentimen Kripto Masih Negatif

Meskipun harga Bitcoin mengalami lonjakan, Crypto Fear & Greed Index masih menunjukkan sentimen pasar yang cenderung negatif. Menurut data dari Alternative.me, indeks tersebut berada di skor 25 dari 100 yang mengindikasikan Extreme Fear atau ketakutan ekstrem.

Fear and Greed Index kripto. Sumber: Alternative.me

Kenaikan harga Bitcoin saat ini turut menjadi titik krusial bagi sebagian trader, yang menganggap level ini sebagai konfirmasi untuk kenaikan lebih lanjut.

Founder MN Trading, Michaël van de Poppe, dalam postingannya di X pada 5 Maret 2025 menyebut bahwa level US$91.500 akan menjadi titik resistance penting bagi Bitcoin.

“Pada dasarnya, jika hal ini terjadi, kita akan kembali ke dalam kisaran dan kita akan menuju ke sisi lain dari kisaran tersebut, yang merupakan titik tertinggi baru sepanjang masa,” tuturnya.

Sejauh ini, rekor tertinggi Bitcoin berda di atas US$109.000, yang sempat disentuh sebelum pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025.

Adapun dirinya memperkirakan bahwa pasar kripto masih akan bergerak tanpa arah yang jelas setidaknya hingga akhir pekan ini. Menurutnya, pelaku pasar masih menanti serangkaian data ekonomi penting yang akan dirilis, seperti laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Februari yang dijadwalkan terbit pada 12 Maret, serta keputusan suku bunga The Fed pada 19 Maret mendatang.

Sementara itu, laporan Bitfinex pada Senin 3 Maret 2025 mencatat bahwa setiap upaya pemulihan untuk membawa harga Bitcoin kembali di atas US$94.000 “kemungkinan akan menghadapi resistance yang cukup kuat“. Sebagai informasi, titik resistance menggambarkan level harga di mana suatu aset cenderung berhenti naik dan bebalik turun.

Adapun berdasarkan hasil analisis teknikal Coinvestasi, dalam timeframe harian, Bitcoin telah memantul dari Exponential Moving Average (EMA) 200.

Timeframe harian Bitcoin. Sumber: TradingView/Coinvestasi

Skenario ini bisa menjadi sinyal positif, karena menandakan bahwa penurunan harga mulai terbatas. Jika Bitcoin mampu menembus titik resistance di US$95.000, ada kemungkinan besar bahwa Bitcoin akan melanjutkan kenaikan menuju US$105.000 dalam waktu dekat.

Baca juga: Analis Sebut Bitcoin Bakal Sulit Tembus Level US$94.000, Ini Alasannya!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.