
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Harga · 6 min read
Aset kripto kembali mengalami tekanan jual besar-besaran sejak awal pekan ini, dengan Bitcoin (BTC) turun ke level US$76.000 untuk pertama kalinya sejak November 2024.
Data TradingView pada Selasa (11/3/2025) pagi menunjukkan bahwa Bitcoin merosot dari US$83.700 ke titik terendah harian di US$76.600 hanya dalam 24 jam, mencatat penurunan 4%. Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin telah pulih di atas US$78.000.
Seiring dengan pelemahan harga ini, kapitalisasi pasar Bitcoin turut menyusut ke US$1,56 triliun.
Terakhir kali Bitcoin menyentuh level US$76.000 adalah pada awal November 2024, tepat saat aset ini mengalami lonjakan pasca kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS.
Baca juga: Arthur Hayes Sebut Bitcoin Berpotensi Turun ke US$75.000
Secara luas, mayoritas aset kripto utama mencatatkan penurunan signifikan, dengan Ether (ETH) yang turun 10% ke US$1.837, menyentuh level terendah sejak November 2023.
Solana (SOL) jatuh 7% ke US$117, level terendah sejak Februari 2024, sementara XRP (XRP) melemah hingga 7% ke US$2. Di antara altcoin lainnya yang mencatat penurunan terbesar termasuk DOGE (-11%), PI (-10%), dan LINK (-11%).
Di siis lain, menurut data CoinGlass, pasar derivatif kripto mencatat likuidasi sebesar US$938 juta, di mana US$743 juta berasal dari likuidasi posisi long, yang menambah tekanan jual di pasar.
Fear and Greed Index kripto, yang mengukur sentimen trader terhadap pasar, kini berada di skor 24 dari 100, menunjukkan level Extreme Fear atau ketakutan ekstrem.
Baca juga: Upgrade Pectra Ethereum Meluncur di Testnet Sepolia
Pelemahan pasar kripto terjadi seiring kondisi makroekonomi global yang memburuk. Sentimen risiko meningkat setelah Amerika Serikat memperluas perang dagang dengan Kanada dan Meksiko, yang memicu pelarian modal investor ke aset yang lebih aman.
Selain itu, pasar juga bereaksi terhadap keputusan Donald Trump yang menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin. Meskipun keputusan ini seharusnya menjadi katalis bullish bagi kripto, pasar justru merespons negatif karena cadangan tersebut akan dibangun menggunakan Bitcoin hasil sitaan dari kasus kriminal dan perdata, bukan melalui pembelian langsung oleh pemerintah.
“Alasan utama kekecewaan pasar adalah karena perintah ini tidak mencakup rencana pemerintah untuk membeli Bitcoin secara aktif,” ujar Linh Tran, analis di XS.com, seperti yang dikutip dari Barron’s pada Senin (10/3/2025).
Adapun menurut The Kobbeissi Letter, pemangkasan belanja pemerintah AS oleh Department of Government Efficiency (DOGE) turut berperan dalam penurunan pasar. Mereka mencatat, juga mencatat bahwa dalam dua bulan terakhir, pasar kripto telah kehilangan US$1 triliun kapitalisasi pasar, menghapus seluruh keuntungan yang diperoleh setelah pengumuman Strategic Reserve.
“Semua orang fokus pada perang dagang, tapi jangan remehkan dampak dari ekspektasi pemangkasan belanja pemerintah AS,” tulisnya dalam postingan di X.
Di antara alasan lainnya, QCP Capital menyoroti bahwa pelemahan pasar juga dipengaruhi oleh aksi jual yang terjadi setelah peretasan Bybit pada Februari lalu.
“Penjualan besar hari ini mungkin diperburuk oleh para holder yang lebih dulu melepas aset mereka sebelum peretas menjual lebih banyak Bitcoin di pasar,” tulis QCP Capital dalam buletin terbarunya.
Baca juga: Bybit Kena Hack, Rp23,8 Triliun ETH Lenyap!
Kini, para trader tengah menimbang-nimbang apakah dengan penurunan Bitcoin hari ini menjadi titik terendahnya sebelum mencatat rebound.
Analis dan trader Rekt Capital menyarankan untuk mengamati indikator Relative Strength Index (RSI) untuk mendeteksi potensi pembalikan arah. Dalam postingannya di X, ia menyebut bahwa Bitcoin berpotensi membentuk Bullish Divergence jika harga terus mencetak Lower Low, tetapi RSI mulai mencetak Higher Low.
Adapun, data historis menunjukkan bahwa dalam siklus pasar saat ini, Bitcoin cenderung menemukan titik terendah atau berada dalam rentang -2% hingga -8% dari bottom ketika RSI harian di bawah 28.
Saat ini, RSI harian Bitcoin berada di angka 33, mengindikasikan bahwa pelemahan lebih lanjut masih mungkin terjadi.
Baca juga: Bitcoin Kian Anjlok ke US$80 Ribu Usai Komentar Trump Soal Ekonomi AS
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.