Bitcoin Fractal Melihat BTC Tembus $250-350K Pada Akhir Tahun

Bitcoin (BTC) memiliki potensi bernilai $250.000 sampai $350.000 di pembukuan akhir tahun 2021, menurut Bitcoin Fractal.

Prediksi ini pertama kali ditemukan oleh analis pseudonim, Bit Harington, setup bullish yang mendapat inspirasi dari pergerakan bullish sekuler Bitcoin. 

Harington mengungkapkan bahwa harga Bitcoin pernah melonjak lebih dari 600% di tahun 2012 dan 2016.

Dan ketika diukur dari apa yang disebut garis resistance/support (R/S), Bitcoin Fractal menunjukan hasil seperti grafik di bawah ini.

Garis putih tersebut menjadi perwakilan dari penghalang selama periode tren naik harga. 

Para trader menguji coba dan melakukan survey beberapa kali untuk mencatat All-Time High. 

Ketika harga mulai terkoreksi, mereka akhirnya mencapai titik terendah di dekat garis yang sama.

Pada periode tahun 2020-2021, Bitcoin mengalami lintasan terbalik yang serupa, bahkan refleksi dari di bawah $4.000 hingga naik ke atas $60.000. 

Sekali lagi, Harington menyoroti level $60.000 sebagai garis R/S yang sama untuk mencegah perdagangan dari penembusan bullish yang jelas.

BTW: From this perspective there's a "Bitcoin double top" after every halving. It wasn't really obvious after halving 2 (like the obvious double top after halving 1), but you can still see this double top in various indicators. Weekly RSI for example:https://t.co/lopvWPqd3v

— Bit Harington (@bitharington) September 19, 2021

Harington juga mengisyaratkan bahwa Bitcoin akan menembus di atas prediksinya tersebut bahkan bisa saja melambung ke level rekor harga yang baru.

Seorang analis lain juga menyetujui pernyataan Harington. Namun ia mencatat bahwa kenaikan besar-besaran ini dapat memicu faktor pendorong koreksi brutal yang dapat mendorong harga Bitcoin kembali ke $65.000, tepat di dekat level S/R Harington di $60.000.

Apakah Fundamental Setuju?

Bitcoin meroket setelah jatuh di bawah $4.000 pada Maret 2020 terutama karena kebijakan moneter oleh bank sentral global untuk mengekang dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. 

Pada saat itu, cryptocurrency juga menutup tahun di sekitar $30.000, karena investor ritel dan institusional harus berhadapan dengan jatuhnya dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran inflasi.

Sejauh tahun 2021, harga Bitcoin mencapai sekitar $65.000 sebelum terkoreksi lebih rendah di bawah $50.000. 

Pada level terendah year-to-date (YTD), pasangan ini diperdagangkan seharga $29.301 di bursa Coinbase. 

Kerugiannya dipimpin oleh larangan tiba-tiba pada semua aktivitas kripto di China (termasuk pertambangan) dan tweet mengkhawatirkan Elon Musk atas jejak karbon booming Bitcoin.

Saldo BTC di Bursa Kembali Turun

Cryptocurrency berusaha untuk mempertahankan harga di atas $30.000 karena cadangannya di seluruh bursa turun secara signifikan.

Layanan analitik data Blockchain, CryptoQuant melaporkan bahwa saldo Bitcoin di seluruh platform perdagangan crypto merosot menjadi sekitar 2,37 juta BTC pada minggu lalu.

Ini merupakan harga terendah BTC selama lebih dari setahun belakangan ini.

Penurunan cadangan Bitcoin tersebut memungkinkan niat para trader untuk memegang cryptocurrency, alih-alih memperdagangkannya untuk altcoin dan mata uang fiat yang lain.

Hashrate Bitcoin Dikabarkan Hampir Pulih

Pemulihan Bitcoin dari di bawah $30.000 hingga hampir $50.000 juga bertepatan dengan pemulihan hashrate V-shaped.

Sebagai informasi tambahan, kekuatan komputasi jaringan Bitcoin turun menjadi 84,79 juta terahash per detik (TH/s) pada awal Juli dari 180,66 juta TH/s pada akhir Mei.

Penurunan muncul karena banyak penambang menanggapi tindakan keras crypto China dengan menutup fasilitas mereka atau memindahkan operasi mereka ke luar negeri.

Tetapi jaringan memulihkan lebih dari setengah hashrate yang hilang, sekitar 136,92 juta TH/s pada 18 September kemarin.

Hal ini menunjukkan bahwa larangan langsung dari China ternyata tidak memiliki efek berkepanjangan pada sektor pertambangan Bitcoin.