
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Ekonom Bitcoin Timothy Peterson kembali menyampaikan pandangannya soal pergerakan harga Bitcoin. Menurutnya, ada peluang sebesar 75% bahwa aset kripto terbesar di dunia ini akan menyentuh rekor harga tertinggi baru pada akhir 2025.
Dalam postingan di X pada Selasa (25/3/2025), Peterson menjelaskan bahwa saat ini harga Bitcoin berada di dekat batas bawah dari pola historisnya. Ia menyebut posisi ini berada di kuartil terbawah atau bottom 25% dari kisaran harga jangka panjang Bitcoin, yang menurutnya membuka peluang besar untuk reli harga.
“Cara menafsirkan grafik ini adalah ada 75% kemungkinan Bitcoin akan naik lebih tinggi dari sini, karena berada di ambang batas 25% terbawah. Ada kemungkinan 50% akan naik 50%+ dalam jangka pendek,” sebut Peterson.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Sentuh Rekor US$126.000 pada Juni 2025
Sebelumnya, Peterson juga merilis studi yang menunjukkan bahwa performa tahunan Bitcoin paling sering menguat di bulan April dan Oktober, dengan rata-rata kenaikan masing-masing sebesar 12,98% dan 21,89% dalam 10 tahun terakhir.
Ia menambahkan bahwa saat ini harga Bitcoin mendekati batas bawah dari pola fluktuasi musiman, di mana secara historis Bitcoin biasanya berada di bawah garis tren selama sekitar empat bulan sebelum kembali naik.
Peterson mencatat, Bitcoin telah mengalami koreksi lebih dari 20% sejak 2023, yang semuanya diikuti oleh lonjakan harga. Karena itu, koreksi harga saat ini bukan dianggap sebagai akhir dari tren naik, melainkan sebagai koreksi jangka pendek.
Dalam grafiknya, Peterson menampilkan garis tren putus-putus merah yang menunjukkan potensi target harga Bitcoin di level US$126.000 pada 1 Juni 2025. Proyeksi ini didasarkan pada pola pergerakan harga Bitcoin di bull market sebelumnya yang juga menunjukkan kenaikan signifikan setelah koreksi besar.
Sementara itu, analis Crazzyblockk dalam postingan di CryptoQuant menyebut bahwa harga realisasi untuk whale jangka pendek saat ini berada di sekitar US$91.000. Ia mencatat, sebagian besar alamat wallet yang aktif memiliki harga beli rata-rata (cost basis) di kisaran US$84.000 hingga US$85.000.
Menurutnya, penurunan harga di bawah zona ini bisa memicu aksi jual, sehingga rentang tersebut menjadi area likuiditas yang penting.
“Level cost basis ini jadi titik keputusan penting karena bisa memengaruhi psikologi pasar. Reaksi harga di area ini perlu diperhatikan untuk melihat kekuatan tren atau potensi pembalikan,” jelasnya.
Baca juga: Bitcoin Berpotensi Rebound ke US$90.000, Didukung Dua Katalis Ini!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.