Berita Exchange · 6 min read

Binance Tutup Penarikan Bitcoin Kedua Kalinya, Apa yang Terjadi?

Binance

Pertukaran kripto terbesar, Binance, menutup sementara penarikan Bitcoin hingga dua kali dalam waktu berdekatan.

Penutupan pertama terjadi pada Minggu 7 Mei 2023 pukul 22.07 WIB. Penutupan kedua terjadi pada Senin, 8 Mei 2023 pukul 08.13 WIB. Penutupan transaksi Bitcoin dilakukan karena masalah jaringan pada blockchain Bitcoin dan adanya lonjakan volume transaksi.

Akibat peristiwa tersebut, nilai Bitcoin mengalami koreksi 0,14% dalam 1 jam terakhir. Menurut data Coinmarketcap (7/5) pukul 11.10 WIB, Bitcoin dihargai sebesar US$28.218.

Baca Juga: Cara Withdraw Rupiah dari Binance

Ada Apa dengan Binance?


Pada hari Minggu, 7 Mei 2023 pukul 22.07 WIB, Binance melakukan penutupan penarikan Bitcoin. Pertukaran kripto terbesar tersebut menjelaskan, penutupan terjadi karena masalah kepadatan di blockchain Bitcoin.

Binance menutup sementara layanan penarikan Bitcoin untuk kedua kalinya pada 8 Mei 2023 pukul 08.13 WIB karena terjadi lonjakan volume transaksi yang mengakibatkan penundaan setelah penutupan pertama.

Binance juga telah meningkatkan biaya untuk transaksi penarikan Bitcoin yang tertunda agar dapat diproses oleh para penambang dengan lebih cepat.

Pihaknya memperkirakan penarikan Bitcoin dapat dilakukan pada pukul 11.00 WIB.

Selain itu, Binance akan terus memantau aktivitas on-chain dan mengupayakan aktivasi penarikan Bitcoin melalui BTC Lightning Network.

Bitcoin Lightning Network adalah protokol pembayaran lapis kedua yang beroperasi di jaringan Blockchain Bitcoin yang berguna untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi transaksi.

Sebelumnya pada Maret 2023, Binance juga melakukan penangguhan aktivitas setoran dan penarikan Bitcoin dengan alasan teknis yang tidak dijelaskan secara rinci. Akibatnya, saat itu nilai Bitcoin turun sekitar 1% menjadi US$28.191, mencapai level terendah dalam hampir satu minggu.

Rumor di Kalangan Komunitas

Selama insiden ini terjadi, banyak spekulasi muncul di media sosial. Dilansir dari Decrypt, beberapa pengguna membahasnya dalam Twitter Spaces, mengatakan bahwa kendala ini disebabkan oleh Bitcoin Ordinal.

Komunitas yang menentang Bitcoin ordinal berpendapat bahwa struktur seperti NFT yang terdapat pada Bitcoin ordinal akan membebani jaringan Bitcoin. Mereka memperkirakan ini akan berdampak pada kenaikan biaya transaksi.

Di sisi lain, pertukaran kripto OKX menyebutkan layanan transaksi Bitcoin di platformnya dapat digunakan. Namun, ada kenaikan biaya transaksi on-chain. Jika pengguna ingin lebih berhemat, OKX merekomendasikan penggunaan Lightning Network.

Baca Juga: Protokol NFT Ordinals di Ekosistem Bitcoin Memicu Pro-Kontra

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.