Berita Exchange · 7 min read

Binance Luncurkan Program Bantuan Rp6,6 Triliun bagi Pengguna Terdampak Likuidasi Kripto

bnb binance
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Binance resmi mengumumkan peluncuran program bantuan Together Initiative senilai US$400 juta atau sekitar Rp6,6 triliun untuk membantu para trader yang mengalami kerugian di ekosistemnya akibat kejatuhan pasar kripto pada Jumat (10/10/2025).

Dalam pernyataan resmi pada Selasa (14/10/2025), Binance menjelaskan bahwa program ini akan menyalurkan kompensasi senilai US$300 juta (sekitar Rp5 triliun) dalam bentuk token voucher dengan nilai antara US$4 hingga US$6.000 per pengguna yang memenuhi syarat.

“Berdasarkan data, volume likuidasi paksa yang diproses oleh platform Binance tercatat hanya mewakili sebagian kecil dari total volume perdagangan, yang menunjukkan bahwa volatilitas ini terutama disebabkan oleh kondisi pasar secara keseluruhan,” tulis Binance.

Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak bertanggung jawab secara hukum atas kerugian pengguna, melainkan ingin memulihkan kembali kepercayaan industri.

Baca juga: Binance Gandeng PayPay, Dorong Ekosistem Keuangan Digital di Jepang

Kriteria dan Mekanisme Distribusi

Kriteria penerima meliputi trader yang mengalami forced liquidation atau likuidasi paksa pada posisi futures atau margin antara 10–11 Oktober 2025. Syarat lainnya, pengguna harus mengalami kerugian minimal US$50 atau sekitar Rp820 ribu, yang setidaknya mewakili 30% dari total aset bersih mereka berdasarkan snapshot pada 9 Oktober 2025. Binance menargetkan distribusi kompensasi selesai dalam 96 jam sejak pengumuman.

Selain itu, perusahaan juga akan membentuk dana pinjaman berbunga rendah senilai US$100 juta (sekitar Rp1,6 triliun) yang ditujukan untuk institusi dan proyek di dalam ekosistemnya yang terdampak gejolak pasar, dengan tujuan meredakan tekanan likuiditas.

Langkah ini diumumkan hanya sehari setelah BNB Chain, jaringan blockchain yang awalnya dikembangkan oleh Binance, merilis program “Reload Airdrop” senilai US$45 juta atau setara Rp745 miliar bagi pengguna yang rugi akibat perdagangan memecoin selama krisis pasar pekan lalu.

Secara keseluruhan, sejak kejatuhan pasar pada Jumat lalu, Binance dan BNB Chain telah menyiapkan total paket pemulihan senilai US$728 juta, mencakup kompensasi pascakejatuhan sebesar US$283 juta, airdrop senilai US$45 juta, serta program industri terbaru senilai US$400 juta ini.

Kejatuhan pasar besar-besaran pada pekan lalu dipicu oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam akan memberlakukan tarif 100% untuk produk impor asal Tiongkok. Dampaknya, lebih dari US$19,28 miliar atau setara Rp320 triliun posisi leverage terlikuidasi hanya dalam 24 jam, menjadi salah satu peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah aset kripto.

Namun, langkah Binance ini tak lepas dari kritik. Sejumlah trader mengeluhkan adanya gangguan teknis yang membuat mereka gagal menutup posisi saat pasar ambruk, sementara lainnya menyoroti perbedaan harga stablecoin di platform. Beberapa altcoin seperti Enjin (ENJ), Cosmos (ATOM), dan IoTeX (IOTX) bahkan sempat menampilkan harga US$0 akibat kesalahan data dari oracle.

Namun, langkah Binance ini tak lepas dari kritik. Sejumlah trader mengeluhkan adanya gangguan teknis yang membuat mereka gagal menutup posisi saat pasar ambruk, sementara lainnya menyoroti perbedaan harga stablecoin di platform. Beberapa altcoin seperti Enjin (ENJ), Cosmos (ATOM), dan IoTeX (IOTX) bahkan sempat menampilkan harga US$0 akibat kesalahan data dari oracle.

Menanggapi hal tersebut, Binance menegaskan sistem futures inti mereka tetap beroperasi normal selama gejolak pasar berlangsung.

“Kami tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja sistem dan pengendalian risiko, memperkuat keamanan serta stabilitas platform dalam kondisi pasar ekstrem, dan menyediakan pengalaman perdagangan yang lebih aman, transparan, serta berkualitas tinggi bagi pengguna di seluruh dunia,” pungkas Binance.

Baca juga: BNB Chain Bagi Airdrop Rp745 Miliar untuk Trader Meme Coin Terdampak Krisis Pasar Kripto


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.