
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 8 min read
Reserve Bank of Australia (RBA), bank sentral Australia, resmi memulai tahap lanjutan eksplorasi mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) melalui uji coba Project Acacia. Inisiatif ini bertujuan untuk menguji bagaimana teknologi digital dan tokenisasi dapat meningkatkan efisiensi di pasar keuangan skala besar atau wholesale.
Menurut keterangan resmi pada Kamis (10/7/2025), fase ini akan melibatkan berbagai jenis aset digital, termasuk stablecoin, bank deposit token, serta versi wholesale dari CBDC sebagai alat uji coba. Project Acacia merupakan proyek bersama antara RBA dan Digital Finance Cooperative Research Centre (DFCRC), yang pertama kali diumumkan pada November tahun lalu.
Baca juga: Hong Kong Gandeng Chainlink dalam Uji Coba CBDC
Uji coba ini menggandeng sejumlah mitra besar, termasuk tiga dari empat bank terbesar di Australia, termasuk Commonwealth Bank (CBA), Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), dan Westpac.
CBA bekerja sama dengan JPMorgan untuk menguji penerapan aset digital dan pencatatan jaminan dalam pasar repo, yakni pasar pinjaman jangka pendek yang dijamin oleh surat utang pemerintah. Uji coba ini ditujukan untuk menciptakan sistem yang lebih efisien, likuid, dan berisiko rendah.
“Pasar repo punya peran vital dalam pengelolaan likuiditas dan pelaksanaan kebijakan moneter. Karena itu, ini menjadi tempat yang ideal untuk mengeksplorasi CBDC dan tokenisasi,” ujar Sophie Gilder, Managing Director Blockchain dan Aset Digital CBA.
ANZ akan fokus pada dua skenario utama: tokenisasi pembayaran dagang untuk membantu arus kas para pemasok, serta uji coba obligasi digital yang menggunakan CBDC wholesale sebagai alat tukar bebas risiko dalam penyelesaian transaksi.
Baca juga: Australia Terapkan Limit Transaksi di ATM Kripto demi Cegah Penipuan
Dalam fase ini, sebanyak 24 skenario penggunaan akan diuji oleh berbagai pihak, mulai dari startup fintech lokal hingga institusi keuangan mapan. Dari jumlah tersebut, 19 skenario akan melibatkan transaksi dengan uang asli, sementara lima sisanya merupakan simulasi berbasis proof-of-concept.
Pengujian akan mencakup beragam kelas aset seperti obligasi, pasar privat, tagihan dagang, kredit karbon, serta eksplorasi cara baru menggunakan rekening bank di RBA. Uji coba ini dijadwalkan berlangsung selama enam bulan, dan hasil akhirnya akan dipublikasikan pada kuartal pertama 2026.
Untuk mendukung kelancaran proses, Australian Securities and Investments Commission (ASIC) memberikan kelonggaran terhadap sejumlah aturan. Kebijakan ini memungkinkan para peserta menguji aset digital yang saat ini masih berada di luar cakupan regulasi formal.
“Kami melihat banyak potensi dari teknologi di balik aset digital, khususnya di pasar wholesale,” ujar Kate O’Rourke, Komisioner ASIC. “Kelonggaran aturan ini memberikan ruang yang masuk akal untuk melakukan pengujian teknologi sekaligus membantu kami memahami peluang dan risiko yang mungkin muncul.”
Sejak Maret 2025, pemerintah Australia yang dipimpin Partai Buruh telah mengusulkan kerangka hukum baru untuk industri aset digital. Tujuannya adalah memasukkan layanan pertukaran aset kripto ke dalam sistem hukum keuangan yang sudah ada.
Pemerintah juga tengah bekerja sama dengan empat bank besar Australia untuk mengkaji lebih dalam praktik de-banking atau pemutusan layanan keuangan terhadap bisnis berbasis kripto, yang selama ini menjadi tantangan utama bagi pelaku industri Web3.
Proses perumusan regulasi ini sendiri telah dimulai sejak Agustus 2022 melalui serangkaian konsultasi industri, sebagai fondasi dalam menyusun tata kelola aset digital yang lebih transparan dan inklusif.
Baca juga: Miliarder Kripto Australia Selamat dari Upaya Penculikan Brutal, Gigit Jari Pelaku hingga Putus
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.