Berita Altcoins · 7 min read

Aset Kripto Terancam Resesi, Ini Pendapat Pemain Industri! 

Kripto terancam resesi

Di tengah ekonomi makro yang tidak stabil dan resesi yang semakin sering digaungkan akan terjadi tahun depan, kripto sebagai aset berisiko turut menjadi perhatian, apakah aset ini akan bertahan atau justru tenggelam?

“ Ini pertama kali Bitcoin masuk ke kondisi ekonomi makro yang sulit dan belum ada historinya bagaimana performa Bitcoin saat resesi, namun tebakan saya aset berisiko seperti akan turun jika terjadi kondisi resesi seperti 2008,” kata Gabriel Rey, CEO Triv saat dihubungi via daring oleh Coinvestasi (11/10). 

Apa yang dibicarakan Gabriel Rey ini berkaca pada resesi 2008 yang jauh berbeda daripada 2023 jika mengacu pada Bitcoin dan kripto. Saat 2008 Bitcoin justru hadir sebagai bentuk protes kegagalan sistem ekonomi, namun untuk resesi 2023 harga aset tersebut telah semakin terkorelasi dengan harga aset tradisional seperti saham, dan sering terpengaruh dengan kebijakan ekonomi global seperti kenaikan inflasi dan suku bunga. 

Baca juga: Crypto Saat Resesi, Petaka atau Solusi?

Guncangan ekonomi global ini menurut Teguh Harmanda, Co-Founder Tokocrypto juga melihat indikator makro ekonomi mempengaruhi selera risiko pelaku pasar, sebuah faktor krusial bagi mereka untuk masuk atau keluar dari pasar aset berisiko, termasuk kripto. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU, ia melihat jika secara makro ekonomi sedang dalam fase yang tidak stabil dan memberikan berbagai tekanan. 

“ Inflasi, naiknya suku bunga, bayangan resesi global, hingga kondisi geopolitik yang memicu kenaikan harga-harga komoditas. Hal tersebut menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan ekonomi dan juga berbagai instrumen investasi salah satunya crypto,” jelasnya. 

Tetap Optimis Bitcoin dan Crypto akan Bertahan

Meski tengah alami fase bearish dan dihantui gelombang resesi, ketiganya optimis jika harga Bitcoin dan kripto secara umum akan bisa bangkit lagi, pada kuartal ketiga 2023 atau awal 2024, tepat enam bulan sampai satu tahun setelah halving terjadi. 

Sembari menunggu momen tersebut para trader dan investor bisa memanfaatkan waktu itu untuk melakukan evaluasi portofolio, menyusun strategi investasi, riset lebih dalam soal kripto dan dollar cost averaging

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.