
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 7 min read
Pengembang aplikasi kripto kini memiliki ruang gerak lebih luas setelah pengadilan Amerika Serikat memutuskan bahwa Apple melanggar aturan terkait persaingan usaha. Keputusan ini muncul dari kelanjutan gugatan Epic Games terhadap Apple, yang sejak awal mempersoalkan sistem pembayaran tertutup di App Store.
Dalam dokumen pengadilan tertanggal 30 April, Hakim AS Yvonne Gonzalez Rogers menyebut Apple “sengaja melanggar perintah pengadilan 2021 yang bertujuan membatasi perilaku antikompetitif.”
Ia menambahkan bahwa Apple tidak boleh lagi mengganggu kebebasan pengembang dalam berinteraksi dengan pengguna, termasuk mengenakan biaya atau komisi untuk transaksi yang terjadi di luar aplikasi.
Baca juga: Korea Selatan Perluas Pemblokiran Aplikasi Kripto Tak Terdaftar di Apple Store
Putusan ini berdampak besar pada aturan di App Store wilayah Amerika Serikat. Apple kini tidak lagi melarang aplikasi untuk menyertakan tombol, tautan eksternal, atau call to action yang mengarahkan pengguna ke situs pembayaran lain, termasuk saat menjelajahi koleksi NFT milik pihak ketiga.
“Larangan mendorong pengguna memakai metode pembayaran selain in-app purchase tidak lagi berlaku di App Store wilayah Amerika Serikat,” tulis Apple.
Putusan ini juga melarang Apple untuk mengontrol bagaimana tautan eksternal ditampilkan di aplikasi, atau membatasi jenis aplikasi dan developer yang bisa mengakses fitur tersebut.
Langkah ini dianggap sebagai angin segar bagi pengembang aplikasi kripto. Sebelumnya, aplikasi seperti OpenSea di iOS hanya bisa menampilkan koleksi NFT tanpa menyediakan opsi pembelian langsung. Kini, pembatasan tersebut tidak lagi berlaku.
Wojciech Kulikowski, seorang engineer di Farcaster, menyebut keputusan ini bisa memicu era baru dalam pengembangan aplikasi kripto mobile. Hal serupa juga disampaikan akun X dengan nama pengguna Xero dan Alex Masmej, yang menyebut perubahan ini sangat bullish bagi industri kripto.
Bahkan, CEO Epic Games, Tim Sweeney, menyatakan siap mengembalikan Fortnite ke App Store AS. Ia juga menyatakan akan menghentikan semua gugatan terhadap Apple jika kebijakan bebas komisi ini diterapkan secara global.
Kendati demikian, kebebasan pembayaran kripto ini tidak mencakup pembelian dalam aplikasi seperti konten premium atau item game. Apple juga masih melarang aplikasi yang menawarkan reward kripto, menyelenggarakan Initial Coin Offering (ICO), serta menawarkan aktivitas mining di perangkat pengguna.
Selain Apple, pesaingnya yakni Google telah lebih dulu melonggarkan kebijakan terkait kripto sejak 2023, di mana Google Play Store telah mengizinkan NFT digunakan untuk membuka konten aplikasi, dan mewajibkan pengembang menyebutkan jika aplikasi mereka berbasis blockchain.
Baca juga: Apple dan A24 Bakal Kembangkan Film Tentang Sam Bankman-Fried
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.