Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Ledger (buku besar) merupakan fondasi sistem akuntansi dan secara sederhana adalah sistem pencatatan transaksi uang.
Medium pencatatan ini beragam, mulai dari tanah liat di jaman dahulu, kertas, dan kemudian komputer setelah komputer mulai digunakan di tahun 1980 dan 1990.
Ledger digital ini kemudian lebih banyak digunakan untuk mencatat daftar dokumen berbasis kertas daripada membuat dokumen digital sendiri.
Dokumen-dokumen berbasis kertas sampai saat ini tetap menjadi acuan legal masyarakat, seperti uang, tanda tangan di atas kertas, sertifikat, cap, dan pembukuan.
Terobosan komputer dan teknologi kriptograf, bersamaan dengan penggunaan algoritma baru, mampu menciptakan sistem ledger yang terdistribusi (distributed ledger).
Baca juga: Blockchain: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Secara sederhana, sebuah Distributed Ledger adalah sekumpulan database yang dimiliki dan diperbaharui secara independen oleh setiap partisipan (biasa disebut node) dalam sebuah jaringan yang besar.
Sistem distribusi ini bersifat unik: catatan tidak diberikan kepada para partisipan oleh sebuah otoritas pusat, tetapi dibuat dan dicatat oleh partisipan masing-masing.
Sehingga dengan sistem ini, setiap partisipan di dalam jaringan ikut andil dalam memproses setiap transaksi, membuat beberapa kesimpulan, dan kemudian melakukan voting akan beberapa kesimpulan tersebut sampai sebagian mayoritas setuju dengan kesimpulan yang diambil.
Ketika konsensus sudah tercapai, distributed ledger akan diperbaharui, dan semua partisipan mencatat salinan yang identik dari ledger tersebut. Kerangka ini membuat sistem pencatatan menjadi lebih kuat, melebihi pencatatan database sederhana.
Distributed Ledger adalah sebuah bentuk media yang bersifat dinamis dan memiliki beberapa properti dan kemampuan yang melebihi ledger berbasis kertas yang bersifat statis.
Inti dari semua interaksi ini adalah kepercayaan (yang sekarang ini diberikan dengan adanya notaris, pengacara, perbankan, pemerintahan, dan lainnya) yang dapat digantikan dengan adanya kerangka dan properti Distributed Ledger.
Penemuan Distributed Ledger merepresentasikan sebuah revolusi dalam bagaimana informasi dikumpulkan dan disebarkan. Ini berlaku bagi kedua data statis (seperti input data), data dinamis (seperti catatan transaksi). Distributed Ledger membantu pengguna dalam menggunakan, memanipulasi, dan mengekstrak nilai dari database – daripada hanya sekedar mengurus database.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.