Berita Industri · 7 min read

Andre Cronje Sebut Tren AI Hanya Pump and Dump!

Andre Cronje

Founder Fantom, Andre Cronje angkat suara mengenai antusiasme komunitas kripto soal artificial intelligence (AI). Ia berpendapat bahwa blockchain dan artificial intelligence bukan teknologi yang tepat untuk disatukan.

Menurut Cronje, blockchain dan AI memiliki prinsip dasar yang berbeda dan sulit untuk diintegrasikan dalam satu sistem.

Blockchain memprioritaskan transparansi dan keamanan, sementara AI memprioritaskan kecepatan tinggi dan kekuatan pemrosesan.

Beberapa proyek mengklaim blockchain dan AI hanya untuk menaikkan harga toke. Andre Cronje mengibaratkan, kombinasi blockchain dan AI seperti mencoba mencampur minyak dan air.

Baca Juga: 5 Aset Kripto Teknologi AI Potensial 2023

Kontra: Pump and Dump

Bagi Andre Cronje, kedua teknologi ini hanya bagian dari bandwagon effect, fenomena di mana orang-orang mengikuti tren sesaat.

Bandwagon di AI hanya pump and dump, jika kamu melihat sejumlah proyek yang tiba-tiba mengusung AI artinya tidak memiliki apa-apa dan memiliki potensi pertumbuhan yang kecil di masa depan,” kata Cronje via e-mail (08/02).

Sekilas informasi, investasi pump and dump sering diartikan sebagai scam, mereka membeli koin murah berdasarkan kapitalisasi pasar, mengiklankan (memompanya), dan kemudian menjual (membuangnya) setelah harga naik. 

Pendapat senada juga diungkapkan CEO Crypto Council for Innovation, Sheila Warren dalam blog analisis Coinmarketcap. Ia mengatakan, meskipun ChatGPT memiliki potensi luar biasa, tetapi penggunaannya di dunia nyata terbatas pada programmer.

Managing Director General Catalyst Niko Bonatsos mengatakan, banyak perusahaan menambahkan AI ke tagline pitchdeck mereka.

“Tahun lalu, satu ton perusahaan yang tidak dapat berkembang mengatakan diri mereka sendiri sebagai perusahaan kripto Web3. Hal yang sama terjadi sekarang dengan AI.”

Pro: Blockchain dan AI Saling Memperkuat

Pendapat yang berbeda dengan Andre Cronje. Ahli Strategi AI dan Machine Learning, Sharon Yang mengatakan bahwa blockchain memberikan kepercayaan, privasi, dan akuntabilitas kepada AI, sementara AI menyediakan skalabilitas, efisiensi, dan keamanan.

Artinya, antara AI dan Blockchain memiliki hubungan komplementer. Pendapat serupa juga diungkapkan CTO IBM, Jerry Cuomo.

“Blockchain dan AI memiliki hubungan simbiosis. Mereka berdua saling memperkuat,” kata Jerry Cuomo.

Dalam sebuah video, Cuomo mengunjungi dokter untuk mengobati lututnya. Setelah menjalankan pengobatan melalui AI farmasi, ia disarankan untuk beralih ke obat tekanan darah yang lebih baru daripada sesuatu yang lebih invasif. Namun, ia cukup skeptis dengan pernyataan AI.

“Saya mulai berpikir, mengapa saya harus mempercayai sistem AI itu, dan siapa yang melatihnya? Dan dari mana model itu berasal?” ungkapnya.

Namun, kemudian ia berpikir lagi, masalah AI tersebut dapat dipercaya atau tidak adalah tanggung jawab developer AI, yang harus membangun model yang bebas dari bias dan data yang salah.

“Cara saya melihatnya adalah, blockchain membawa kepercayaan pada data. AI memberi makan data. Di sisi lain, AI membawa kecerdasan ke data. Blockchain memiliki buku besar yang berisi data. Dengan kepercayaan dan kecerdasan, Anda memiliki kepercayaan diri. Dengan percaya diri Anda mendapatkan adopsi,” katanya.

Baca Juga: JP Morgan Sebut AI Jadi Masa Depan Industri Trading

Lonjakan Token AI

Tren AI dan di dunia kripto telah memicu sejumlah kenaikan token-token yang mengusung teknologi tersebut. Sebut saja,

Fetch.ai (FET) yang telah naik 195% dan Singularity Net (AGIX) telah mengalami kenaikan hingga 518% dalam satu bulan terakhir (09/02), menurut data Coincodex per 13.40 WIB (09/02).

BeInCrypto melaporkan, token kripto dari perusahaan rintisan berbasis AI seperti Image Generation AI (IMGNAI) bahkan meningkat lebih dari tiga kali lipat selama periode dua minggu.

Token yang sempat populer seperti Big Data Protocol (BDP) dan Measurable Data (MDT) mulai bangkit lagi. BDP telah mengalami lonjakan 2.100% dalam seminggu terakhir, sementara MDT telah melonjak 150%.

Kedua protokol menggunakan token mereka untuk mengkomoditaskan data, memungkinkan penyedia dan pembeli untuk bertukar data dengan aman dan anonim.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.