Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Pasar kripto mengalami penurunan besar-besaran pada 5 Agustus, dengan Bitcoin jatuh ke level US$49.000.
Di saat yang sama, mayoritas altcoin menunjukkan tren penurunan serupa. Misalnya, harga Ether turun hingga 23% di level US$2.100, sementara BNB dan XRP anjlok hingga 19%.
Penurunan tersebut menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto, mencapai US$1,03 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun, dengan posisi long terlikuidasi paling banyak.
Kini, harga Bitcoin mulai rebound ke kisaran US$55.700, naik lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir. Koreksi pasar yang sedang berlangsung ini membuat analis dan pengamat kripto bertanya-tanya seberapa rendah harga Bitcoin bisa turun sebelum tren berbalik.
Baca juga: Analis Sebut Harga Bitcoin Masih Bisa Turun ke US$50.000
Dalam sebuah jajak pendapat di Polymarket yang dibagikan oleh analis kripto Scott Melker, para trader kini bertaruh bahwa Bitcoin akan terus turun, dengan peluang sebesar 45% bahwa aset kripto ini akan jatuh hingga US$45.000 sebelum September.
“Sentimen ini melonjak hingga 65% selama jam perdagangan awal Eropa di tengah banyaknya likuidasi,” tulis Melker.
CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, memprediksi bahwa harga terendah Bitcoin berada di zona permintaan berkisar US$45.000 hingga US$55.000, berdasarkan cost-basis dari para miner Bitcoin dan trader di Binance. Cost-basis ini dikenal dapat mendukung harga selama bull market.
Young Ju memperingatkan bahwa jika harga turun di bawah zona permintaan ini, maka bear market akan terkonfirmasi, seperti yang terjadi pada November 2018, Maret 2020, dan Mei 2022.
Adapun saat ini investor Bitcoin tengah terbagi, dengan beberapa mempercayai Bitcoin sebagai saham teknologi dan yang lain melihatnya sebagai emas digital. Para pendukung emas digital tetap tenang, sementara para pendukung saham teknologi panik dan beralih ke emas saat kondisi ekonomi memburuk.
“BTC seharusnya naik di masa sulit—itulah niat asli Satoshi,” kata Young Ju.
Di antara pendapat lainnya, analis Bitcoin, Tuur Demeester, memperkirakan zona permintaan berkisar US$40.000 hingga US$45.000 dapat menjadi target penurunan teknis untuk Bitcoin.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga AS, Harga Bitcoin Turun ke US$64.000
Dalam sebuah postingan di X, trader independen Bob Loukas menyebut penurunan di pasar kripto dan saham sebagai peristiwa yang terjadi “sekali dalam tujuh hingga sepuluh tahun”, yang membuatnya sulit untuk memprediksi langkah pasar berikutnya dalam kondisi saat ini.
Namun, Loukas berpendapat bahwa koreksi ini dapat berlangsung hingga pertengahan September, dengan potensi reli pada beberapa titik. Faktor lain seperti data ekonomi makro dan kondisi ekonomi di AS juga akan berpengaruh.
“Banyak variabel di sini, tetapi saya pikir Bitcoin dapat berperilaku baik setelah kepanikan langsung dan kebutuhan akan uang tunai mereda,” tulisnya.
Sementara itu, analis kripto McKenna memperingatkan investor Bitcoin untuk tidak mengharapkan pemulihan tajam dalam jangka pendek, menambahkan bahwa pasar dapat bergerak sideway selama satu hingga dua bulan.
Kondisi ekonomi makro global saat ini sedang terpuruk setelah data pengangguran AS yang buruk pada 2 Agustus. Selain itu, likuidasi besar-besaran di berbagai aset menyebabkan volatilitas melonjak tajam.
Adapun sentimen negatif terkait perang juga meningkat dengan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas pada akhir pekan lalu. Iran telah berjanji untuk mengambil tindakan, dan AS telah mulai mengerahkan pasukannya ke Timur Tengah.
Baca juga: Harga Bitcoin Kian Tertekan di Tengah Konflik Iran dan Israel
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.