
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Platform analitik onchain, CryptoQuant, memperingatkan bahwa metrik Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) Bitcoin menunjukkan penurunan harga BTC, yang memposisikan Bitcoin memasuki “fase bearish” karena investor mengurangi eksposur risiko pada harga saat ini.
Kontributor CryptoQuant, J. A. Maartunn, mengungkapkan bahwa aliran Bitcoin antara exchange derivatif dan spot menjadi “alarm” bagi mereka yang ingin BTC bullish.
Ketika sejumlah besar Bitcoin ditransfer ke exchange derivatif, indikator tersebut menandakan periode bullish. Hal ini menunjukkan, trader memindahkan koin untuk membuka posisi long di pasar derivatif.
Namun, ketika Bitcoin mengalir keluar dari exchange derivatif dan masuk ke exchange spot, ini menandakan dimulainya periode bearish. Hal ini biasanya terjadi ketika posisi buy ditutup dan investor besar (whale) mengurangi eksposur mereka terhadap risiko.
Grafik di atas menunjukkan tren IFP berbalik ke bawah, dengan dimulainya pergerakan harga BTC ke bawah.
“Indikator berubah menjadi bearish, menunjukkan penurunan selera risiko pasar dan berpotensi menandai dimulainya fase bearish,” pungkas Maartunn.
Baca juga: Harga Bitcoin Turun, Analis Sebut Koreksi Sehat
IFP mencapai level tertinggi pada Maret 2021, sebulan sebelum BTC/USD mencapai level tertinggi sepanjang masa di harga US$58 ribu atau sekitar Rp940,1 juta, yang bertahan selama sekitar tujuh bulan.
Januari tahun ini, saat Bitcoin mencapai rekor US$109 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar, IFP masih jauh dari puncaknya dari empat tahun sebelumnya. Grafik lama menunjukkan, setiap puncak siklus harga BTC disertai dengan puncak IFP baru.
Hanya sedikit yang melihat kenaikan Bitcoin akan segera berakhir. Kenaikan harga bisa terjadi setelah likuiditas global masuk, namun itu tetap bergantung pada kebijakan makroekonomi AS.
Baca juga: Harga Bitcoin Respon Positif Potensi Kenaikan Plafon Utang AS
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.