Berita Altcoins · 5 min read

Altcoin Berpotensi Bangkit di Q2 2025, Ini Alasannya

Altcoin seasons
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bank asal Swiss, Sygnum, memprediksi bahwa altcoin berpotensi mengalami kebangkitan kembali pada kuartal kedua 2025.

Dalam laporan yang dirilis Kamis (17/4/2025), Sygnum menyebut bahwa regulasi global untuk aset digital saat ini telah “meningkat drastis”, khususnya terkait penerapan nyata teknologi kripto. Hal ini dinilai menjadi pondasi kuat untuk memicu reli di sektor altcoin dalam waktu dekat.

Meski demikian, Sygnum menegaskan bahwa semua perkembangan positif ini “belum tercermin” dalam harga pasar saat ini. Pada April sendiri, dominasi Bitcoin terhadap total kapitalisasi pasar kripto mencapai level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Fenomena ini mencerminkan pergeseran minat investor kripto menuju aset yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian.

Namun, Sygnum melihat potensi adopsi kripto yang lebih luas, terutama karena perkembangan kebijakan di Amerika Serikat, seperti langkah Presiden AS Donald Trump yang membentuk Digital Asset Stockpile serta kemajuan dalam regulasi stablecoin.

“Kami memperkirakan protokol yang sukses menjaring pengguna akan berkinerja lebih baik, sementara dominasi Bitcoin akan mulai melemah,” tulis Sygnum.

Baca juga: Standard Chartered Prediksi XRP Bisa Terbang 200% di Akhir 2025

Kompetisi Kripto Meningkat Seiring Fokus Baru pada Nilai Ekonomi

Di samping regulasi yang membaik, Sygnum juga mencatat bahwa persaingan di pasar kripto akan meningkat seiring dengan pergeseran fokus industri ke aspek nilai ekonomi. Semakin tajamnya kompetisi akan mendorong terciptanya produk dan inovasi yang lebih baik bagi pengguna.

Beberapa protokol yang disebut tengah naik daun antara lain Toncoin, Sui, Aptos, Sonic, dan Berachain, yang masing-masing mengusung pendekatan unik untuk memperbesar basis pengguna dan pendapatan.

Meski sejumlah blockchain berkinerja tinggi mencoba mengatasi keterbatasan dari jaringan besar seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana, mereka masih menghadapi tantangan besar dalam hal adopsi dan pendapatan dari biaya transaksi.

Selain jaringan layer-1, Sygnum juga menyoroti potensi jaringan layer-2 seperti Base. Meskipun euforia meme coin sempat mendorong lonjakan pengguna dan pendapatan Base, penurunan minat terhadap meme coin membuat metrik ini turun dengan tajam. Namun, Base tetap unggul dalam hal jumlah transaksi harian, kapasitas jaringan, dan Total Value Locked (TVL).

Baca juga: Base Dikecam Usai Dituding Promosikan Token yang Terindikasi Rug Pull

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.