Berita Altcoins · 7 min read

6 Kripto Blockchain 3.0 Segera Geser Popularitas Ethereum

Teknologi blockchain kini mulai tampak sebagai salah satu solusi praktis dalam hal menciptakan model pembayaran baru dan investasi.
Sebelumnya, segala sesuatu yang berkaitan dengan internet, sangat banyak mengalami masalah dalam hal jual beli.
Perkembangan blockchain pun tidak hanya terhenti pada pertukaran,melainkan juga dijadikan sebagai jaminan kepemilikan saham seperti ICO atau ITO.
Lalu, apa saja keunggulan kripto blockchain 3.0 yang bakal digunakan dalam waktu dekat?
Kripto Blockchain 3.0
Sebelumnya, teknologi blockchain telah mengalami perkembangan sejak diluncurkannya versi 1.0, kemudian 2.0 yang masih digunakan saat ini. Seperti yang kita ketahui, pada awal peluncuran blockchain 1.0 digunakan dalam pembuatan Bitcoin dan Altcoin sederhana, seperti Litecoin.
Koin ini sebenarnya hanya digunakan sebagai kripto pembayaran, atau sebagai alat pertukaran. Kemudian mulai bermunculan kripto lain yang ikut meramaikan pasar berbasis blockchain pertama.
Berkembangnya blockchain 1.0 berlangsung sejak tahun 2009 hingga 2014. Setelah pasar mulai ramai, kemudian teknologi blockchain mengalami perubahan menjadi Blockchain 2.0. Sistem ini merupakan kelanjutan ataupun pembaharuan blockchain sebelumnya yang menjaga privasi dan kontrak cerdas.
Dari sinilah mulai berkembang smart contract, private coin, hingga mengembangkan token yang dibuat pada satu platform seperti Ethereum.
Dan faktanya, blockchain 2.0 menuai perhatian publik sehingga banyak perusahan startup bermunculan untuk menggunakannya. Smart contract dan token merupakan produk yang paling laris digunakan untuk meraup keuntungan jutaan dolar AS.
Peluang pasar blockchain 2.0 sangat jauh berbeda dengan versi sebelumnya yang membuka landskap baru dunia investasi. Dari sini bermunculan ICO atau ITO, DAO, dan DApps yang kini ramai dipasarkan ke publik.

Teknologi Blockchain 3.0

Lalu, ketika blockchain 2.0 mulai dianggap usang dengan kehadiran versi yang lebih baru. Publik sedikit demi sedikit mulai melirik peluang baru dari teknologi blockchain 3.0 mendatang. Kira-kira, bagaimana karakteristik sistem yang bakal masuk kedalam kategori versi ke-3 mendatang? Berikut beberapa teknologi yang bakal digunakan dalam blockchain 3.0.
  • Protokol komputasi terpadu berjalan diatas blockchain 3.0 seperti storage, compute, utility. Layanan seperti ini memungkinkan organisasi otonom menciptakan sesuatu yang benar-benar terdesentralisasi.
  • Diperkirakan, blockchain 3.0 akan menggunakan layer 2 service yang memungkinkan transaksi blockchain jauh lebih cepat dan murah.
  • Blockchain 3.0 akan mengembangkan aplikasi dalam blockchain M2M, seperti proyek IOTA, IOT, dan Byteball.
Blockchain mendatang akan menerapkan DAG, sebuah struktur data grafik yang menggunakan pemesanan topologi. DAG umumnya diterapkan pada masalah yang terkait dengan pemrosesan data, penjadwalan, menemukan rute terbaik dalam navigasi dan kompresi data.
Komunitas kripto pertama yang mengusung ide mengubah struktur penyimpanan seperti blok DAG adalah NXT.  Setidaknya ada 6 kripto blockchain 3.0 yang siap bertarung dengan Ethereum, yaitu:
  1. IOTA, mengusung mesh-network yang disebut Tangle, berdasarkan Directed Acyclic Graph (DAG).
  2. EOS, arsitektur blockchain digunakan untuk meningkatkan skalabilitas, menghilangkan biaya. Penyebaran DApps dengan mudah, dan komunikasi antar-blockchain.
  3. NANO, sebelumnya disebut Raiblocks. Kripto ini menggunakan struktur block-lattice, dimana setiap akun memiliki saldo record blockchain yang diperbarui secara asynchronous menggunakan DAG.
  4. ArcBlock, bertujuan untuk menghapus hambatan memperlambat adopsi blockchain massal dengan membangun platform scalable untuk Dapps, menggabungkan teknologi blockchain dengan Cloud Computing.
  5. Wanchain, protokol universal cross-chain yang mencatat transaksi cross-chain dan intra-chain. Direncanakan untuk membangun infrastruktur keuangan dengan cara menghubungkannya kedalam jaringan layanan perbankan terisolasi.
  6. IOT Chain (ITC), mengembangkan sistem operasi Lite menggunakan konsep blockchain dan menerapkan teknologi PBFT, DAG, SPV dan CPS. Sistem ini memungkinkan data berlapis dan disimpan secara terdesentralisasi. Sehingga memberikan perlindungan dengan kekuatan gabungan dari jutaan IOT node dalam jaringan.
Dan saat ini, IOT, IOTA, EOS dan Byteball, merupakan proyek tanpa blok yang saat ini ramai diburu pasar. Menurut beberapa pendapat dan analisis, proyek ini termasuk dalam pengembangan blockchain 3.0 yang dianggap super dikelas-nya. Dan ini bisa saja menjadi ancaman besar dikalangan komunitas Ethereum.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.