Berita Blockchain · 6 min read

5 Pertimbangan untuk Gunakan Blockchain di Bisnis

Blockchain untuk Bisnis

Salah satu revolusi dari dunia teknologi adalah munculnya software as a service (SaaS) dan  platform as a service (PaaS).

Dengan menggunakan teknologi ini, perusahaan bisa mengalihkan biaya yang digunakan di perangkat lunak dan keras untuk modal operasional.

Selain Saas dan Pass, kini ada lagi teknologi baru yang lebih canggih, ia adalah blockchain yang digadang-gadang jadi masa depan dalam dunia bisnis. 

Perlukah perusahaan merangkul teknologi blockchain  dan membangunnya dari awal atau mengalihdayakannya ke perusahaan lain yang mengkhususkan diri dalam menyediakan blockchain as a service (BaaS). 

Berikut ini adalah faktor yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan menggunakan teknologi blockchain di bisnis perusahaan.

Pahami Blockchain Lebih Dulu

Sebelum itu mari kita pahami dulu soal blockchain sebelum memutuskan untuk menggunakannya atau tidak.

Blockchain adalah buku besar terdesentralisasi yang memungkinkan untuk mendaftarkan, mengonfirmasi, dan mentransfer segala macam kontrak dan properti. 

Blockchain. Sumber: Pixabay
Blockchain. Sumber: Pixabay.

Blockchain sudah mendapat daya tarik besar di  layanan keuangan. Australian Securities Exchange, misalnya, adalah pengadopsi awal blockchain untuk memverifikasi transaksi yang dilakukan di sistem transaksinya, 

Ada beberapa keuntungan utama dari blockchain untuk bisnis, termasuk toleransi kesalahan yang tinggi, satu tampilan, verifikasi yang transparan, dan kepemilikan data tanpa otoritas pusat.

Fokus Pada Manfaat

Organisasi yang ingin menggunakan blockchain sebagai bagian dari bisnis memiliki pilihan, mereka dapat membeli, meminjam, atau membangun.

Namun, penting bagi perusahaan untuk berfokus pada opsi yang bermanfaat untuk perusahaan dan bukan sebaliknya.

Implementasi blockchain perlu menjadi nilai tambah nyata untuk proses bisnis yang ada.

Meskipun blockchain menjanjikan peluang bisnis baru, pada tahap awal keputusan, sangat penting untuk memulai dari riset dan edukasi menyeluruh ke karyawan.

Penting untuk memperkenalkan program blockchain di area yang menawarkan risiko paling kecil dalam hal manajemen perubahan dan menjalankan bisnis sehari-hari.

Jika upaya blockchain ditujukan adalah  memberikan solusi yang lebih baik untuk proses internal, mungkin lebih masuk akal untuk membangun implementasi langsung di internal perusahaan.

Jika memiliki modal lebih besar dan perusahaan yang solid, mungkin cara Meta yang mengakuisisi Chainspace bisa jadi pertimbangan.

Dengan akuisisi ini Meta mempercepat upaya blockchain tanpa perlu membangun tim internal dari awal.

Pilih Membangun Sendiri atau Pihak Ketiga

Membangun solusi blockchain secara internal memungkinkan bisnis mengontrol semua bagian yang bergerak.

Hal ini juga membangun kemampuan teknis karyawan yang akan menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

Tetapi, membangun semua dari awal akan membebani modal dan sumber daya perusahaan yang lain, karena dibutuhkan waktu untuk membangun keahlian dan perangkat memadai yang menghabiskan banyak biaya. 

Jika ingin  merekrut ahlinya, perusahaan juga perlu membayar dengan harga tinggi karena profesi blockchain terbilang masih langka.

Menurut perusahaan rekrutmen global, Randstad, di pasar seperti Singapura, seorang insinyur blockchain yang berpengalaman dapat menghabiskan biaya hingga SGD 15.000 setara Rp159 juta dengan per bulan.

Selain itu dalam prosesnya, perusahaan juga membutuhkan pihak eksternal karena membutuhkan penyimpanan, jaringan, enkripsi, pengalaman pengguna, dan pengembangan smart contract.

Semua ini membutuhkan anggaran, yang tentu saja perlu diperhitungkan sejak awal proyek.

Karena dari itu perlu dipikirkan matang-matang terkait strategi implementasi yang sesuai dengan modal dan target yang ingin dihasilkan. 

Bisa Menggunakan BaaS

Seperti yang telah kita lihat dengan munculnya SaaS selama dua dekade terakhir, banyak perusahaan yang menggunakannya karena dianggap lebih praktis dan hemat.

Hal ini juga bisa jadi pertimbangan dalam implementasi blockchain, di mana perusahaan bisa memlilih menggunakan di sinilah Blockchain as a service (BaaS) berperan.

Pemain terkemuka, termasuk IBM, telah mengembangkan BaaS, dan tersedia dengan persyaratan yang sama seperti bagaimana penawaran SaaS lainnya dibuat.

Kontrak perusahaan dengan penyedia layanan, kebutuhan mereka dapat ditingkatkan atau diturunkan tergantung pada persyaratan, dan tersedia dengan biaya sederhana dan tidak diperlukan infrastruktur atau pemeliharaan.

Layanan IBM secara historis dibangun di atas Hyperledger Fabric Platform open-source berbasis komunitas, yang dikembangkan oleh Linux Foundation.

Ini memiliki dukungan untuk infrastruktur lokal dan cloud pihak ketiga, dan dibangun menggunakan basis kode open source

Mengapa menggunakan BaaS daripada membangun sendiri? Penyedia BaaS dapat membantu dengan persyaratan hukum,  penting jika organisasi beroperasi di lingkungan yang sangat diatur, seperti sektor jasa keuangan.

Menurut McKinsey, sangat penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan pendekatan strategis mereka terhadap blockchain mengenai posisi pasar mereka.

Ini berarti organisasi yang tidak ingin membangun, dapat menyewa layanan yang diperlukan untuk mempercepat upaya blockchain mereka sambil memenuhi persyaratan peraturan

BaaS juga memiliki keunggulan dibandingkan blockchain publik karena terlihat sebagai jaringan yang ‘diizinkan’.

Jaringan yang diizinkan ini, yang dihosting di jaringan komputasi pribadi, memiliki akses dan pengeditan serta hak pengelolaan yang terkontrol, dibandingkan dengan rantai publik di mana otoritas sepenuhnya terdesentralisasi, dan kebutuhan akan kontrol perusahaan tidak dapat dipenuhi.

Keuntungan lain dari BaaS termasuk mengurangi biaya eksperimen. Dengan BaaS, sebuah perusahaan dapat dengan mudah meluncurkan program blockchain, mengukur efektivitasnya, dan kemudian mengulanginya berdasarkan hasil percobaan. 

Keuntungan lebih lanjut termasuk mampu mengukur kecocokan pasar dari setiap proyek dan kemampuan untuk ‘menjual’ proyek kepada manajemen.

Artinya, proyek yang dapat dengan mudah diubah atau bahkan dihentikan bisa mendapatkan lebih banyak daya tarik langsung ke investor utama. 

Akhirnya, waktu untuk memasarkan proyek yang dibangun menggunakan BaaS akan jauh lebih cepat daripada infrastruktur yang dibangun secara internal.

Pilih Blockchain Pribadi atau Publik

Blockchain pribadi memiliki kelebihan ika hanya digunakan untuk penggunaan internal dan mitra. Blockchain ini dapat dirahasiakan sepenuhnya, dikendalikan oleh organisasi dan tidak perlu diskalakan.

Ilustrasi blockchain bisnis. Sumber: Ledger Insights.
Ilustrasi blockchain bisnis. Sumber: Ledger Insights.

Ini juga merupakan solusi yang dapat disesuaikan, artinya organisasi dapat membangun sesuatu yang khusus untuk tujuan mereka sendiri.

Blockchain publik dapat diskalakan dan aman setelah mencapai masa kritis. Mekanisme Blockchain Proof of Stake bisa digunakan dan seringkali lebih hemat biaya untuk menyebarkan kontrak pintar dan melakukan transaksi di blockchain publik. 

Biaya menjalankan jaringan pribadi dapat melebihi nilai pekerjaan yang dilakukan di dalamnya, sementara biaya layanan untuk BaaS juga bisa lebih tinggi daripada sekadar membayar biaya gas untuk transaksi di jaringan publik.

Membangun di blockchain publik juga berarti pemeliharaan jaringan dilakukan oleh berbagai peserta, tidak seperti rantai pribadi di mana jaringan harus dikelola oleh otoritas pusat.

Peningkatan jaringan juga dikembangkan dan digunakan tanpa persyaratan modal tambahan dari pengguna perusahaan.

Selain itu, blockchain publik, dengan adopsi yang cukup akan memiliki  persaingan di antara pengembang untuk meningkatkan aplikasi dan solusi baru dan yang sudah ada. 

Dengan  blockchain publik berarti ada interaktivitas antara proyek yang berbeda pada rantai yang sama.

Beberapa proyek oleh organisasi yang berbeda dapat ‘berinteraksi’ dalam ekosistem yang sama, memungkinkan mereka untuk menggunakan layanan perusahaan yang berbeda daripada terbatas pada milik mereka sendiri. 

Misalnya, jika bisnis sedang membangun produk atau platform sebagai bagian dari model bisnis baru atau aliran pendapatan, maka masuk akal untuk membangun jaringan dengan partisipasi komunitas yang paling luas. Ini menciptakan alat yang akan membantu dan ingin digunakan oleh kumpulan besar pengguna ini.

Untuk perusahaan, jaringan blockchain terbuka adalah masa depan. Namun memilih blockchain pribadi pun tak masalah dengan didukung riset dan strategi yang matang. 


Itu dia pertimbangan yang bisa dijadikan referensi apakah perusahaan cocok menggunakan blockchain secara internal atau menggunakan pihak ketiga.

Untuk perusahaan, jaringan blockchain adalah masa depan, blockchain akan memungkinkan cara-cara baru dalam melakukan bisnis dan bahkan cara-cara baru dalam menyusun bisnis.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.