
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Di tengah gejolak pasar aset kripto, Bitcoin (BTC) yang merupakan aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia kembali mencatatkan penurunan signifikan. Harga Bitcoin kini telah terperosok di bawah level psikologis US$80.000.
Menurut data TradingView pada Jumat (28/2/2025), Bitcoin tercatat melemah dari US$84.000 hingga menyentuh level terendah di US$79.600. Penurunan ini mencerminkan koreksi lebih dari 5% hanya dalam 24 jam terakhir. Seiring dengan itu, kapitalisasi pasar Bitcoin juga ikut tergerus menjadi US$1,58 triliun dari sebelumnya US$1,64 triliun.
Selain itu, tekanan jual besar-besaran turut menyebabkan likuidasi senilai US$420 juta di pasar derivatif kripto dalam waktu empat jam saja, di mana Bitcoin menyumbang porsi terbesar dengan total likuidasi mencapai US$226 juta.
Indeks Fear and Greed kripto, yang mengukur sentimen pelaku pasar, merosot tajam ke level 16 dari skala 100 yang menunjukkan kondisi Extreme Fear atau ketakutan ekstrem. Bahkan, indeks ini sempat jatuh hingga menyentuh angka 10 pada 27 Februari 2025, yang merupakan level terendah sejak era bear market usai runtuhnya ekosistem Terraform Labs pada Juni 2022 lallu.
Sentimen negatif terhadap Bitcoin salah satunya dipicu oleh perkembangan kebijakan ekonomi global, khususnya dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pengumuman terbaru, Trump menegaskan bahwa tarif impor sebesar 25% ke Meksiko dan Kanada akan resmi diberlakukan mulai 4 Maret 2025. Selain itu, barang-barang impor dari Tiongkok juga akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10% di tanggal yang sama.
Kebijakan ini sempat ditunda pada 3 Februari 2025, namun Trump kembali menegaskan penerapannya melalui unggahan di Truth Social. Sejak pengumuman tersebut, harga Bitcoin merosot tajam dari US$92.000 ke US$79.000 hanya dalam waktu tiga hari.
Baca juga: Bitcoin Anjlok ke US$91.000 Usai Trump Bersikeras Terapkan Tarif Impor
Dalam periode 18 hingga 27 Februari 2025, ETF Bitcoin berbasis di AS mencatatkan arus keluar dana yang signifikan, mencapai hampir US$3 miliar.
Data Farside Investors menunjukkan bahwa puncak arus keluar dana terjadi pada 25 Februari dengan nilai mencapai US$1,1 miliar, menjadikannya arus keluar terbesar sejak ETF Bitcoin tersebut pertama kali meluncur pada Januari 2024.
Baca juga: ETF Bitcoin AS Cetak Outflow Tertinggi, Sentuh Rp16 Triliun Sehari
Kasus peretasan yang menimpa Bybit, salah satu exchange terbesar dunia, juga turut memperburuk sentimen pasar. Peretasan yang diduga dikendarai kelompok Lazarus dari Korea Utara telah menyebabkan kerugian mencapai US$1,46 miliar atau sekitar Rp23,8 triliun dalam bentuk Ether (ETH), menjadikannya sebagai pencurian kripto terbesar sepanjang sejarah.
Menurut data dari Elliptic, insiden yang terjadi pada 21 Februari 2025 tersebut menyumbang lebih dari setengah dari total kerugian akibat peretasan kripto sepanjang tahun 2024. Pada saat kejadian, Bitcoin juga sempat tertekan dan turun dari US$98.000 ke US$95.000.
Baca juga: Bybit Catat Pencurian Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah, Ini Kronologinya!
Kendati telah merosot di bawah US$80.000, Head of Research CryptoQuant, Julio Moreno, menilai Bitcoin belum mencapai titik terendah (bottom) jika melihat data on-chain terbaru.
Dalam postingannya di platform X, Moreno menjelaskan bahwa mayoritas metrik valuasi Bitcoin saat ini masih berada dalam fase koreksi, sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk benar-benar menemukan titik bottom.
Salah satu metrik utama yang disorot adalah Market Value to Realized Value (MVRV) Z-Score. Metrik ini membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan kapitalisasi realisasi, atau realized cap yakni nilai total Bitcoin berdasarkan harga saat terakhir berpindah di blockchain.
Perlu diketahui, kapitalisasi realisasi merupakan metode valuasi on-chain yang menghitung total nilai pasokan Bitcoin berdasarkan harga terakhir saat masing-masing unit Bitcoin berpindah di jaringan. Dengan membandingkan kapitalisasi pasar dengan kapitalisasi realisasi, investor dapat memahami kondisi keuntungan dan kerugian secara keseluruhan di pasar.
Moreno mencatat, meski mengalami penurunan tajam, MVRV Z-Score Bitcoin masih bertahan di atas level nol. Dalam sejarahnya, saat metrik ini turun di bawah nol, pasar cenderung memasuki fase kerugian menyeluruh. Namun, yang mengkhawatirkan adalah MVRV Z-Score baru saja menembus ke bawah MA 365 hari, yang dalam sejarahnya sering menjadi sinyal awal periode tekanan panjang bagi harga Bitcoin.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis dari Coinvestasi, pada timeframe harian, Bitcoin telah berhasil menembus level support kuat di US$90.000. Kondisi ini membuka potensi bagi harga untuk melanjutkan koreksi menuju support kuat berikutnya.
Apabila Bitcoin juga mengalami breakdown di level psikologis US$80.000, maka area support yang patut diperhatikan selanjutnya berada di kisaran US$73.000 hingga US$75.000. Dalam mengambil keputusan pembelian, disarankan untuk menunggu terlebih dahulu hingga harga menunjukkan tanda-tanda konsolidasi atau sideway.
Baca juga: Bitcoin Ambruk ke US$82.000, Indeks Kripto Jatuh ke Level Terendah 2022
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.