Tokocrypto dan Indodax merupakan dua bursa besar yang telah terdaftar di Bappebti dan berstatus legal memberikan layanan kepada pengguna crypto Indonesia.
Tokocrypto merupakan bursa kripto yang didirikan oleh Pang Xue Kai pada 2017. Indodax adalah bursa kripto yang didirikan oleh Oscar Darmawan pada 2014.
Selama perjalanannya kedua bursa crypto ini telah berhasil melewati berbagai kondisi market dan memberikan layanan dan kemudahan untuk tempat jual beli aset digital bagi masyarakat.
Keduanya juga sering dibandingkan oleh para calon pengguna yang ingin membeli aset crypto. Apa saja perbandingan tokocrypto vs Indodax yang perlu kita ketahui untuk menentukan pilihan?
Kemudahan Verifikasi
Verifikasi menjadi bagian wajib yang harus diikuti pengguna sebelum melakukan proses jual beli. Hal ini berfungsi sebagai keamanan dan jaminan identitas diri agar benar-benar asli dan tidak disalahgunakan.
Proses verifikasi di Indodax dan Tokocrypto secara umum sama, di mana pengguna harus mengisi data diri, upload kartu identitas, dan deteksi wajah.
Seluruh dokumen perlu diunggah dengan jelas untuk bisa disetujui oleh bursa, tahap yang agak sulit ada di deteksi wajah karena ada beberapa perintah dengan waktu tertentu, jika gagal perlu diulangi kembali.
Untuk proses verifikasi, Tokocrypto cenderung lebih cepat mengirim persetujuan atau mengirimkan informasi jika ada data atau dokumen yang kurang jelas dibandingkan Indodax. Namun keduanya sama-sama memberikan verifikasi kurang lebih 1×24 jam.
Keamanan
Sebagai bursa keduanya cukup aman karena sudah terdaftar Bappebti dan mendapatkan sertifikat ISO terkait keamanan data pengguna.
Secara keamanan dalam akses pengguna ke aplikasi, Tokocrypto bisa dibilang lebih aman karena mewajibkan 2FA, sedangkan di Indodax 2FA tidak diwajibkan.
Akun dari kedua bursa ini juga akan log out otomatis jika pengguna tidak mengakses bursa dalam beberapa waktu.
Likuiditas/ Volume Transaksi
Likuiditas merupakan faktor penting dalam berjalannya bursa, semakin besar likuiditasnya maka proses transaksi semakin lancar dan artinya banyak investor yang menggunakan bursa tersebut untuk melakukan jual beli.
Baca juga: Likuiditas – Yang Perlu Diperhatikan Agar Aset Tidak Nyangkut

Berdasarkan data Coinmarketcap per 20 Juni 2021. Volume transaksi harian Indodax sebesar $20,762,448.00 setara dengan Rp307 miliar, sedangkan Tokocrypto $22,278,328.38 setara dengan Rp330 miliar.
Dari data ini bisa dikatakan Tokocrypto lebih likuid dengan volume transaksi yang lebih besar. Salah satu penyebab Tokocrypto lebih baik dalam segi likuditas dan volume transaksi adalah kemitraannya dengan Binance, salah satu bursa terbesar di dunia.
Jumlah Aset
Semakin banyak aset maka pilihan pembelian crypto juga makin beragam dan proses diversifikasi semakin mudah di satu aplikasi. Tokocrypto memiliki aset kurang dari 100 untuk pasangan BIDR.
Sebagai bursa pertama di Indonesia saat ini Indodax memiliki 213 aset kripto dengan pasangan perdagangan IDR. Secara jumlah aset Indodax jauh lebih beragam dan memiliki banyak pilihan altcoin dengan kapitalisasi pasar menengah hingga rendah.
Biaya Transaksi
Biaya atau fee dikenakan kepada pengguna saat mereka melakukan jual beli baik menggunakan limit atau instan. Biaya ini menjadi faktor penting, karena dengan mengetahuinya kamu bisa melakukan estimasi dana yang dikeluarkan dan didapatkan setelah proses transaksi selesai.
Indodax mengenakan biaya taker 0,51% sedangkan biaya maker tetap 0%. Tokocrypto mengenakan biaya sebesar 0,31 persen.
Angka tersebut sudah termasuk pajak crypto yang diterapkan Mei 2022. Untuk biaya transaksi Tokocrypto lebih murah dibandingkan Indodax.
Deposit
Deposit adalah proses memasukkan uang fiat ke bursa yang nantinya digunakan untuk membeli aset kripto yang diinginkan. Proses deposit di bursa Indonesia termasuk Tokocrypto dan Indodax terbilang sangat mudah, pengguna bisa menggunakan transfer bank, mbanking, hingga transfer dari e-wallet seperti Gopay, OVO, ShopeePay.

Di Indodax dengan Rp10.000 saja kamu sudah bisa membeli aset kripto, di Tokocrypto minimum deposit sebesar Rp 50.000. Biaya deposit Indodax jauh lebih murah daripada Tokocrypto.
Withdrawal
Withdraw adalah proses penarikan aset kripto menjadi mata uang rupiah agar bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari.
Di Tokocrypto minimum withdraw ke rekening adalah Rp100.000 dengan biaya transaksi 5.500 untuk proses penarikan ini, pastikan aset dipasangkan dengan BIDR. Di Indodax jumlah minimum yang bisa ditarik yakni Rp100.000 dan akan dikenakan biaya 0,5% dengan minimal biaya Rp25.000.
Baca juga: Cara Penarikan Rupiah di Indodax
Tampilan Aplikasi
Keduanya memiliki aplikasi dengan tampilan cukup baik, Indodax memiliki penjelasan yang cukup mudah dipahami di setiap menunya namun pergerakan harganya cenderung lambat sehingga menyulitkan trader yang menggunakan limit order.

Tokocrypto memiliki tampilan yang lebih intuitif namun ada beberapa bagian yang terkesan terlalu sulit dipahami oleh trader pemula baik dari segi fungsi atau kata-kata yang digunakan.
Fitur dan Layanan
Indodax memiliki aset kripto lebih banyak dan memudahkan trader untuk melakukan diversifikasi aset di satu platform. Namun bursa ini belum memiliki token sendiri dan layanan lain selain jual beli. Tokocrypto meski aset kriptonya tidak sebanyak Indodax, bursa ini memiliki token sendiri bernama TKO.

Bursa ini juga memiliki Tokomall yang merupakan marketplace NFT. Tokocrypto juga memiliki fitur untuk mengonversi saldo aset crypto yang kecil ke dalam TKO seperti di Binance yang bisa konversi aset kecil ke BNB.
Itu dia perbandingan antara Tokocrypto vs Indodax, keduanya memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing yang bisa dijadikan pertimbangan mu dalam menentukan aplikasi untuk melakukan jual beli crypto.