Linkedin Share
twitter Share

Investasi · 7 min read

Cara Menyusun Portofolio Crypto dengan Tepat

Cara menyusun portofolio crypto

Dalam menyusun portofolio yang baik terutama untuk pemula ada tiga hal yang umumnya perlu diperhatikan, yakni budgeting, screening dan tracking. Apa maksud dari ketiga hari tersebut? Selengkapnya di artikel berikut ini.

Budgeting

Ini adalah langkah pertama yang perlu dilakukan ketika memulasi investasi crypto, dengan budgeting ini investor akan mengetahui berapa persen dana yang mereka punya untuk dialokasikan menjadi crypto.  Alokasi penting sebab ketika investasi dibutuhkan dana awal, makin besar modal maka kemungkinan untungnya pun semakin besar.

Contohnya adalah ketika kamu membeli Bitcoin dengan modal awal lima juta rupiah, kemudian Bitcoin itu naik 500% maka keuntungan yang kamu dapat sebesar Rp20 juta. Namun jika modal awal kamu adalah Rp20 juta, dengan presentase kenaikan yang sama maka keuntungan yang didapatkan adalah Rp100 juta.

Perlu diingat untuk alokasi ini kamu harus menggunakan uang dingin, yakni uang yang kamu rela hilangkan. Sebab investasi apa pun tentu memiliki risiko, karena itu dengan menggunakan uang dingin akan cenderung lebih aman apabila kamu mengalami rugi dan tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari.  

Alokasi dana untuk investasi crypto ini bisa disesuaikan dengan penghasilan dan kebutuhan, mayoritas menyarankan mengalokasikan 5% dari penghasilan.  Masih bagian dari budgeting, kamu harus melakukan manajemen risiko. 

Di sini kamu bisa menentukan ingin menjadi trader jangka panjang atau position trader yang menyesuaikan dengan kondisi pasar, setiap pilihan yang kamu ambil akan menentukan perjalanan investasi yang kamu lakukan.

Screening

Langkah kedua adalah melakukan screening yang merupakan kegiatan untuk menyusun crypto. Apabila kamu ingin menjadi investor jangka panjang maka kamu perlu mengerti soal analisis fundamental yang bisa dengan mudah kamu temukan di interney atau Youtube Coinvestasi yang menayangkan fundamental berbagai aset crypto.

Jika kamu ingin menjadi investor jangka panjang, kamu perlu memercayai aset kripto yang kamu beli. Selain dari fundamental penting untuk mengetahui histori harganya, seperti melihat performa aset dalam beberapa tahun terakhir. Kamu bisa melihat soal penurunan dan kenaikan harganya apa masih dalam batas wajar atau sebaliknya?

Bercermin pada Bitcoin yang fluktuasinya relatif paling kecil, koreksinya itu ada di sekitar 20% sampao 50%., namun ketika naik bisa sampai 200% bahkan 1000%. Kamu bisa jadikan  Bitcoin sebagai acuan wajarnya fluktuasi crypto. Sebab selain Bitcoin fluktuasinya atau naik turun harganya itu pasti lebih tinggi.

Masih bagian dari screening langkah selanjutnya adalah diversifikasi atau  menyebar dana ke beberapa aset berbeda. Diversifikasi ini pentig sebab apabila satu aset turun, masih ada aset lain yang bisa menutup kerugian tersebut.

Ada dua cara yang bisa dipakai untuk diversifikasi ini, pertama pilih crypto yang akan menjadi pengaman, umumnya adalah Bitcoin dan Ethereum yang sudah teruji harganya.

Selanjutnya pilih crypto high risk untuk mencari keuntungan, crypto jenis ini memiliki kemungkinan untuk membuat kamu raih untung besar namun ada pula kerugian besar yang bisa saja terjadi. Karena itu penting untuk memiliki crypto pengaman yang mampu menutup kerugian misal crypto high risk ini tidak memperoleh keuntungan.

Tracking

Ketika sudah beli aset crypto dan sudah diversifikasi, saatnya langkah terakhir yaitu tracking untuk melacak atau memantau portfolio. Ini termasuk langkah opsional tetapi cukup bagus dilakukan untuk mengetahui keadaan investasi kalian apakah rugi atau untung.

Tracking ini cukup mudah dilakukan salah satunya dengan bantuan aplikasi seperti Blockfolio. Kamu bisa memantau secara berkala namun jangan sampai terlalu sering, sebab memantau market secara berlebihan bisa membuat stress dan investasi menjadi tidak menyenangkan. 


Itu dia tiga cara yang bisa diterapkan bagi kamu yang ingin menyusun portofolio yang tepat. Cara di atas bisa kembali disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan investor masing-masing.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.