Linkedin Share
twitter Share

Investasi · 5 min read

Cara Membangun Portofolio Cryptocurrency Jangka Panjang

Cara Membangun Portofolio Cryptocurrency Jangka Panjang

Selama dekade terakhir, Bitcoin memenangkan gelar aset berkinerja terbaik di dunia.

Bitcoin dan mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar mengalahkan ROI (laba atas investasi) dari sebagian besar saham yang tersedia di pasar mana pun, serta emas dan komoditas lainnya.

Karena itu banyak orang yang mulai menaruh perhatian terhadap aset ini dan juga aset crypto lain, sebab apabila Bitcoin naik maka aset-aset lain yakni altcoin pun akan terdorong naik. 

Hal ini menyebabkan banyak orang yang ingin berinvestasi dengan aset crypto dalam jangka panjang karena optimis dengan perkembangan industri crypto.

Investasi jangka panjang biasanya mengambil waktu bertahun-tahun. Namun, mengingat fakta bahwa pasar cryptocurrency bergerak terlalu cepat karena volatilitas yang tinggi, di crypto dapat diturunkan menjadi beberapa bulan atau satu tahun.

Lalu bagaimana membuat portofolio crypto dalam jangka panjang? Selengkapnya..

Susun Berdasarkan Kapitalisasi Pasar

Sumber: Cryptopotato

Kapitalisasi pasar, atau pangsa pasar, dapat didefinisikan sebagai proporsi kapitalisasi pasar yang dimiliki cryptocurrency relatif terhadap seluruh pasar.

Dari gambar tersebut kita bisa melihat bahwa dalam menyusun portofolio kita bisa memilih crypto berdasarkan kapitalisasi pasar. Kamu bisa menyesuaikan kapitalisasi pasar besar, menengah atau kecil.

Misal 50% untuk kapitalisasi pasar besar seperti Bitcoin, Ethereum yang akan kamu hold selama beberapa bulan atau tahun. Kemudian yang menengah dialokasikan 30% contohnya ada Chainlink, Solana, Filecoin dan lain sebagainya.

Selanjutnya untuk yang kecil  yang memiliki risiko cukup tinggi, ini bisa kamu alokasikan 15% saja, misalnya ada Cosmos, Maker, Dash dan lainnya.

5% terakhir kamu bisa memilih koin yang harganya masih rendah, kapitalisasi pasarnya masih kecil namun ini lebih cenderung ke gambling, ada harapan untuk naik namun ada juga untuk turun.

Kemudian 10% bisa kamu simpan dalam bentuk USDT sebagai cadangan untuk membeli aset ketika market sedang koreksi.


Kegunaan Aset

Salah satu cara untuk mendiversifikasi dan menyusun protofolio crypto adalah memiliki crypto dengan berbagai kegunaan dan tujuan berbeda.

Misalnya, Bitcoin dapat digunakan sebagai penyimpan nilai, atau sarana untuk menumbuhkan kekayaan, karena telah menghasilkan pengembalian yang sangat besar bagi investor.

Pilihan lain, Ethereum, jaringan crypto terbesar kedua di pasar, memiliki fungsi kontrak pintar.

Investor crypto juga dapat mengalokasikan beberapa portofolio mereka ke stablecoin, yang memiliki nilai yang dipatok ke aset dasar, seperti mata uang fiat.

Nilai stablecoin yang konsisten, seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), membantu meredam volatilitas pasar crypto.

Aset Crypto dengan Blockchain Berbeda

Blockchain adalah fondasi dari berbagai proyek crypto, ada berbagai jenis blockchain yang ada dan digunakan.

Beberapa proyek crypto pun memiliki blockchain sendiri dan terus melakukan pengembangan untuk membuat ekosistem lebih baik.

Menyusun portofolio berdasarkan blockchain berbeda pun bisa jadi alternatif, agar investor bisa merasakan manfaat dari berbagai blockchain.

Misalnya ETH dengan blockchain Ethereum, ADA dengan blockchain Cardano, XTZ dengan blockchain Tezos, dan lain sebagainya.

Baca juga: Cara Menyusun Portofolio Crypto dengan Tepat

Crypto dengan Industri Beragam

Kamu juga bisa menyusun portofolio berdasarkan industri kripto itu berada. Misalnya, crypto yang bekerja di layanan keuangan terdesentralisasi atau DeFi seperti UNI, CAKE, DAI, AVAX, dan lain-lain. Bisa juga crypto di industri game dan metaverse seperti AXIE, SAND, MANA, dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Metaverse, Karakteristik, Cara Kerja, dan Ragam Kegiatannya

Berdasarkan Risiko

Saat membangun portofolio kripto yang terdiversifikasi, penting untuk menyusun aset berdasarkan toleransi risiko yang bisa kamu terima.

Kamu dapat mulai dengan mengalokasikan lebih banyak ke kripto yang lebih stabil, seperti Bitcoin dan ETH, karena mereka telah berada di pasar paling lama. Kemudian dapat menambahkan stablecoin untuk membantu mengelola risiko portofolio.

Jika ingin risiko lebih tinggi namun ada kemungkinan untung yang besar, kamu bisa memilih crypto dengan kapitalisasi kecil yang perubahan harganya sangat besar seperti koin micin.

Ini hanyalah beberapa indikator yang dapat bisa kamu gunakan untuk menentukan kelangsungan jangka panjang mata uang kripto.

Artikel ini bukan merupakan saran atau acuan dalam menentukan portofolio, sebab semua keputusan pembelian dan pengaturan investasi crypto dimiliki oleh pengguna sendiri dan tanpa unsur paksaan siapa pun.  

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.