Linkedin Share
twitter Share

Tips · 7 min read

Tips Trading Bitcoin dengan Aman

Tips Trading Bitcoin dengan Aman

Bitcoin terlihat terus meningkat dalam ketenarannya dengan kapitalisasi pasarnya yang sudah mencapai lebih dari 1% dari kapitalisasi emas.

Dengan meningkatnya kapitalisasi pasar, maka volume perdagangannya juga pasti akan mengalami peningkatan.

Namun, walau volume perdagangannya terus meningkat, satu hal yang tidak luput dari Bitcoin bahkan seluruh aset keuangan adalah volatilitas.

Mengingat volatilitas adalah hal yang sering diincar oleh trader, Bitcoin menjadi aset yang sering dituju untuk trading, terutama oleh pemain besar.

Manajemen Risiko

Salah satu hal terpenting untuk menjaga dana kalian agar tetap aman saat trading Bitcoin ataupun trading di semua aset keuangan adalah Manajemen Risiko.

Manajemen Risiko bermaksud untuk menjaga dana yang kalian miliki agar tetap dapat digunakan dalam jangka panjang, walau mengalami kerugian.

Risiko sendiri tidak akan luput dari aset keuangan, termasuk Bitcoin, sehingga pengaturan atau manajemennya sangat diperlukan, karena kerugian pasti akan terjadi.

Baca juga: 10 Tips Trading Cryptocurrency Biar Tetap Untung

Terdapat dua cara untuk kalian dapat melakukan manajemen risiko agar kalian dapat terus menjaga dana kalian untuk trading dalam jangka panjang.

Pertama adalah membatasi risiko per posisi atau per trade. Dalam strategi ini kalian dapat membatasi persentase dana kalian yang ingin kalian korbankan, untuk antisipasi kerugian.

Mayoritas trader menggunakan 3% hingga 5% untuk membatasi dana yang dapat digunakan untuk menanggung kerugian, namun semua kembali ke preferensi risiko trader masing-masing.

Mengingat volatilitas Bitcoin yang terus berkurang, persentase kerugian 3% hingga 5% tersebut dapat dijadikan acuan yang baik.

Kedua adalah menggunakan rasio risk to reward yang berarti rasio kerugian dan keuntungan dalam trading.

Rasio yang umum digunakan adalah satu banding tiga (1:3) yang bermaksud untuk keuntungan harus lebih besar tiga kali lipat dari kerugian.

Dengan menjaga rasio tersebut, berapa pun persentase kerugian yang digunakan, dalam jangka panjang dana akan terus aman.

Kedua cara ini dapat digabungkan untuk memaksimalkan keamanan dalam melaksanakan trading untuk jangka panjang.

Batasi Leverage

Mayoritas trader sering kali menggunakan leverage atau dana tambahan berupa utang, yang berasal dari broker atau bursa.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, dengan dana yang relatif kecil.

Cara melakukannya adalah dengan meminjam dan memastikan adanya dana margin untuk jaminan.

Sayangnya, mayoritas trader pemula, memanfaatkan dana ini secara berlebihan dan berujung pada margin call atau penutupan trader secara otomatis.

Margin Call sendiri terjadi akibat kerugian yang sudah melebihi batas margin atau jaminan yang disetujui dalam persentase leverage.

Contohnya jika menggunakan leverage 20x dan menggunakan dana sebesar $200 maka minimum dana yang harus ada di wallet adalah sebesar $10.

Jadi jika sudah menyentuh di bawah $10 umumnya kita akan terkena margin call. Sehingga posisi trade otomatis di tutup dan dana hilang.

Sehingga ada baiknya menggunakan leverage sesuai kesanggupan dari masing-masing trader, agar tidak terjadi kerugian berlebihan.

Batas yang sering digunakan oleh trader untuk leverage adalah 20x hingga 50x. Namun keputusan selalu kembali pada preferensi risiko masing-masing.

Salah satu cara menjaga agar margin call tidak terjadi adalah dengan menggunakan stop loss.

Gunakan Stop Loss

Stop loss sendiri adalah cara untuk menutup posisi trade yang kita buka secara otomatis, sehingga kerugian bisa diatur.

Penggunaan stop loss mencegah kerugian agar melebihi preferensi trader saat membuka posisi trading.

Stop loss ini dapat disandingkan dengan manajemen risiko sehingga saat posisi tidak dipantau oleh trader dan kerugian terjadi, posisi bisa tertutup otomatis.

Stop loss penting untuk menjaga dana dalam jangka panjang, karena faktor psikologis terkadang yang mendorong trader untuk tidak menutup posisi walau rugi.

Hal tersebut menjadi salah satu hal yang dapat membuat dana trading cepat habis, terutama saat mulai belajar. Sehingga, penggunaan stop loss menjadi salah satu hal yang penting.  

Hindari Terlalu Banyak Membuka Trade

Cara lain adalah menjaga agar tidak terlalu banyak membuka posisi trade. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian.

Semakin banyak posisi trade yang dibuka maka semakin banyak dana yang kita gunakan untuk trading sehingga potensi kerugian menjadi semakin besar.

Poin ini penting terutama jika menggunakan leverage. Hal tersebut disebabkan dengan adanya dana yang lebih besar, maka kerugian juga berpotensi lebih besar.

Jangan Fomo

Langkah yang terakhir adalah menghindari FOMO atau Fear of Missing Out, dimana mayoritas trader mengacu pada orang lain yang sedang untung untuk membuka posisi trade.

Umumnya, dengan melihat orang lain yang sudah untung atau mengikuti fenomena yang belum tentu nyata tanpa analisis pribadi, posisi akan berujung pada kerugian atau “nyangkut”.

Sehingga ada baiknya setiap ingin membuka posisi trade, analisis pribadi harus dilakukan terlebih dahulu.

Analisis pribadi menjadi penting dengan selalu merujuk pada rencana awal dalam trading. Tujuannya adalah agar selalu bisa evaluasi, berkembang, dan menghindari “ikut-ikutan”.

Lima poin ini dapat kalian terapkan dalam trading aset keuangan apa pun karena umumnya trading memiliki ilmu yang sama.

Untuk Bitcoin sendiri, mengingat kondisinya yang semakin besar, faktor fundamental seperti faktor makroekonomi dapat dipelajari sebagai tambahan untuk analisis pribadi saat trading.

Baca juga: 7 Tips Hindari FOMO, Musuh Besar Para Trader Crypto

Disclaimer

Perdagangan Digital Asset (Bitcoin, Ethereum, dll) merupakan aktivitas beresiko tinggi, ketahui dan kelola risiko Anda dalam melakukan perdagangan Digital Asset. Perdagangan Digital Asset sebaiknya dilakukan pada platform exchange yang terdaftar di Bappebti.

Kami tidak memaksa pengguna untuk membeli atau menjual Digital Asset, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Semua keputusan perdagangan Digital Asset merupakan keputusan independen oleh pengguna.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.