Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 8 min read
Investor yang memiliki kripto bernilai jutaan atau bahkan miliaran dolar mempunyai tempat transaksi sendiri yang disediakan oleh bursa, namanya adalah OTC atau over the counter. Apa itu dan bagaimana cara kerja OTC dalam transaksi kripto? Simak artikel berikut ini.
Perdagangan over the counter atau OTC dalam konteks transaksi kripto mengacu kepada pribadi atau institusi yang membeli atau menjual kripto dalam jumlah besar.
Transaksi ini tidak dilakukan di bursa biasa, sehingga tidak ada order book. Karena itu transaksi OTC memberikan privasi ekstra bagi pembeli dan penjual.
Over the counter juga dianggap lebih aman karena menyelesaikan beberapa masalah, di antaranya:
Slippage: Karena perbedaan antara waktu order dan waktu penyelesaian, harga yang berbeda sering terjadi dari harga awal. Dengan OTC, hal ini pun diminimalisir karena proses transaksi biasanya memiliki mekanisme yang berbeda tidak dengan investor retail.
Risiko keamanan siber: Pertukaran mata uang kripto menyimpan semua kunci pribadi dana tersebut, menjadikan diri mereka target yang sangat menarik bagi penjahat siber.
Dengan OTC para whale pun tidak perlu khawatir exchange akan menyimpan kunci pribadi mereka, sebab transaksi bisa dilakukan dari cold wallet ke cold wallet exchange tanpa perlu terhubung ke internet.
Batas perdagangan yang lebih tinggi: Tidak ada batasan perdagangan, dengan OTC ini whale bisa melakukan transaksi sebanyak mungkin.
Baca juga: Mengenal Whale Bitcoin yang Bikin Market Gonjang-ganjing
Kamu bisa melakukannya di bursa yang menyediakan OTC trading, bursa akan memberikan layanan personal dan profesional. Beberapa bursa yang memberikan layanan ini adalah, Huobi, Coinbase, Bithumb, Pintu, dan lain sebagainya.
Untuk memanfaatkan layanan ini, ada syarat minimum transaksi yang dilakukan. Di PINTU untuk melakukan OTC, investor minimal menyediakan nilai transaksi Rp1,5 miliar/transaksi.
Dikutip dari Beincrypto, ada beberapa keuntungan dan kerugian trading kelas berat ini. Di antaranya, sebagai berikut:
Ada dua jenis pendekatan untuk transaksi OTC, yakni:
Principal atau Prinsipal berasal dari istilah, “risiko utama.” Saat kamu melakukan transaksi di meja OTC, mereka akan menggunakan dana mereka sendiri untuk membeli aset yang ingin kamu jual.
Misalnya, kamu akan menjual 500 BTC, selanjutnya, salah satu layanan OTC akan menawarkan harga Bitcoin sesuai denga harga saat ini, taruh lah harga $40.000 per BTC.
Jika kamu setuju untuk menjualnya, maka kamu akan menandatangani surat perjanjian berkekuatan hukum selama proses dilakukan.
Setelah meja mendapatkan 500 BTC yang kamu jual, selanjutnya akan ada instruksi untuk proses dan ke mana kamu perlu mentransfer aset yang kamu jual.
OTC desk tidak akan mengirim dana sampai transaksi pengirman BTC benar-benar berlangsung. Setelah berhasil dikirim, layanan OTC akan mengirimi dana sesuai perjanjian.
Baca juga: Perdagangan OTC untuk Mengamankan Investasi Institusional
Berlawanan dengan principal desk, agency desk tidak berdagang dengan dana mereka sendiri dan dengan demikian, tidak menanggung risiko pasar.
Alih-alih model berbasis spread, mekanisme ini membebankan biaya karena bertindak sebagai perantara untuk menengahi kesepakatan atas nama rekanan.
Jika kamu membeli 500 BTC dari desk agency, pertama-tama kamu akan mendanai akun dengan mereka dan kemudian menawarkan kisaran dana yang ingin dikeluarkan.
Selanjutnya, agency akan mencoba membeli 500 BTC dengan harga yang disepakati. Dalam skenario ini, risiko investor adalah harga BTC melonjak sebelum agen dapat menyelesaikan pembelian dan tidak dapat memenuhi pesanan.
Itu dia penjelasan seputar OTC trading kripto, tempat di mana para investor besar melakukan transaksi dengan aman.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.