Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 8 min read

Apakah Bitcoin Bisa Diretas?

Apakah Bitcoin bisa diretas?
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Bitcoin, aset kripto pertama dan paling terkenal, telah merevolusi dunia keuangan dengan sifatnya yang terdesentralisasi dan potensi keuntungan yang tinggi.

Teknologi yang mendasarinya, blockchain, telah membuka jalan bagi era baru keuangan digital. Namun, seperti halnya inovasi teknologi lainnya, masalah keamanan adalah topik hangat. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah “Apakah Bitcoin bisa diretas?” Simak artikel berikut untuk mendapatkan jawabannya.

Memahami Keamanan Bitcoin

Bitcoin beroperasi pada teknologi blockchain, sebuah buku besar terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi di seluruh jaringan komputer. Hal ini memastikan transparansi dan keamanan, sehingga menyulitkan entitas mana pun untuk mengubah riwayat transaksi.

Setiap transaksi Bitcoin diamankan melalui algoritma kriptografi, khususnya menggunakan hashing SHA-256 dan kriptografi kunci publik-pribadi. Ketika suatu transaksi dibuat, transaksi tersebut di-hash, menghasilkan sidik jari digital yang unik.

Transaksi tersebut kemudian ditandatangani dengan kunci pribadi pengirim, dan node jaringan memverifikasi tanda tangan ini menggunakan kunci publik untuk memastikan legitimasi. 

Transaksi yang tervalidasi dikelompokkan ke dalam blok-blok, dan para penambang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit (bukti kerja) untuk menambahkan blok-blok ini ke dalam blockchain.

Proses ini melibatkan kekuatan komputasi yang signifikan, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengubah transaksi masa lalu tanpa mengulang bukti kerja untuk setiap blok berikutnya.

Kesulitan proses ini, dikombinasikan dengan verifikasi terdesentralisasi oleh node jaringan, menjamin keamanan dan kekekalan blockchain Bitcoin.

Baca juga: Apa itu Node dalam Blockchain? Panduan Lengkap untuk Pemula

Potensi Kerentanan Bitcoin

Meskipun blockchain Bitcoin sangat aman, potensi kerentanan keamanannya masih ada, beberapa ancamannya adalah sebagai berikut. 

Komputer Kuantum

Komputer kuantum menimbulkan ancaman teoretis yang signifikan terhadap keamanan Bitcoin karena kemampuannya melakukan perhitungan rumit dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Teknologi tersebut dapat berpotensi memecahkan algoritma hashing SHA-256 dan memecahkan Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) yang digunakan dalam Bitcoin, sehingga memungkinkan penurunan kunci pribadi dari kunci publik dan memfasilitasi pencurian. Selain itu, komputer kuantum dengan daya yang cukup dapat mendominasi penambangan Bitcoin, memungkinkan serangan 51% mengubah riwayat transaksi dan melakukan pembelanjaan ganda.

51% Attack

Ini terjadi ketika satu entitas memperoleh kendali atas lebih dari 50% kekuatan penambangan jaringan. Entitas ini secara teoritis dapat mengubah riwayat transaksi dan mengeksploitasi jaringan. Namun, besarnya daya komputasi yang dibutuhkan membuat skenario ini sangat sulit untuk dijalankan. 

Pembelanjaan Ganda

Pembelanjaan ganda mengacu pada tindakan membelanjakan Bitcoin yang sama lebih dari sekali. Mekanisme konsensus jaringan dan sifat desentralisasi membuat pembelanjaan ganda menjadi sangat mustahil. Sekalipun terjadi upaya pembelanjaan ganda, hal ini dapat dengan cepat dideteksi dan diperbaiki oleh jaringan.

Bisakah Bitcoin Itu Sendiri Diretas?

Mengingat langkah-langkah keamanan yang kuat yang diterapkan, meretas jaringan Bitcoin itu sendiri sangatlah sulit. Sifat blockchain yang terdesentralisasi, dikombinasikan dengan keamanan kriptografi, berarti bahwa mengubah riwayat transaksi atau membuat Bitcoin palsu hampir tidak mungkin dilakukan.

Upaya historis untuk meretas Bitcoin sebagian besar tidak berhasil. Misalnya, pada tahun 2010, kerentanan dalam protokol Bitcoin memungkinkan penyerang membuat 184 miliar Bitcoin. Namun, masalah ini dengan cepat terdeteksi dan diperbaiki oleh pengembang, dan jaringan tetap aman sejak saat itu.

Para ahli di bidangnya, termasuk Andreas Antonopoulos, seorang pendukung Bitcoin terkenal, menegaskan bahwa meskipun Bitcoin tidak kebal terhadap semua ancaman, teknologi yang mendasarinya adalah salah satu sistem paling aman yang ada saat ini.

Risiko sebenarnya sering kali terletak pada manusia dan komponen ekosistem pihak ketiga, seperti peretasan wallet, peretasan exchange, dan pemilik Bitcoin yang mengklik tautan penipuan. 

Baca juga: 7 Kegunaan Bitcoin yang Perlu Kamu Tahu!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.