Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 6 min read
Analisis teknikal masih menjadi bagian penting saat melakukan analisis sebelum melakukan pembelian atau penjualan aset keuangan.
Crypto yang memiliki volatilitas tinggi tetap tidak luput dari analisis teknikal karena sering kali lebih memberi kemudahaan untuk analis memprediksi pergerakan harga.
Dalam analisis teknikal terdapat pola candlestick yang dapat membentuk pola sebagai acuan atau pertanda potensi pergerakan selanjutnya.
Baca juga: 14 Pola Candlestick dan Artinya Lengkap! Panduan untuk Pemula
Artikel ini akan menjelaskan mengenai salah satu pola analisis teknikal yang sering digunakan yaitu triangle pattern atau pola segitiga.
Triangle pattern adalah pola grafik yang yang seolah membentuk pola segitiga. Bentuk triangle akan memberikan batas atas atau resistance dan batas bawah atau support untuk pergerakan harga.
Dalam pola tersebut, lama-kelamaan sebuah trend akan bergerak mengerucut sehingga membuat bentuk segitiga. Batas atas dalam pergerakan pola ini digambar dengan menyambungkan harga penutupan tertinggi dari beberapa candlestick.
Sebaliknya, batas bawah akan digambar dengan menyambungkan harga penutupan terendah dari beberapa candlestick.
Pola triangle atau segitiga ini dapat digunakan untuk melihat kelanjutan pergerakan arah setelah melawan arah dari arah sebelumnya atau biasa disebut continuation.
Selain itu, pola ini juga dapat digunakan untuk melihat potensi lawan arah atau reversal sehingga jika dilengkapi dengan analisis candlestick, pola ini adalah strategi prediksi yang kuat.
Pola grafik segitiga atau triangle pattern ini memiliki tiga karakteristik utama yang terlihat dari pergerakan harga atau trend.
Terdapat tiga karakteristik yang tergambarkan dalam trend dimana akan ada satu arah diikuti dengan konsolidasi dan selanjutnya bergerak ke arah penentu.
Arah pertama atau karakteristik pertama adalah bergerak ke atas atau ke bawah dengan drastis.
Umumnya dalam pergerakan ini terjadi volume yang tinggi dan terjadi secara cepat. Jadi saat pergerakan ini terjadi umumnya harga akan bergerak cukup signifikan dalam persentasenya entah itu naik signifikan atau turun signifikan.
Baca juga: Apa Itu Flag Pattern? Pola Teknikal Cuan Di Crypto
Arah kedua yang juga menjadi karakteristik kedua dan utama adalah konsolidasi. Setelah terjadi pergerakan drastis tersebut, umumnya akan terjadi konsolidasi atau pergerakan menyamping tanpa arah jelas.
Konsolidasi ini menjadi pergerakan utama karena pola segitiga umumnya digambar dalam konsolidasi ini.
Setelah konsolidasi muncul arah pergerakan ketiga yang jadi karakteristik terakhir yaitu pergerakan arah baru yang terjadi secara stabil.
Trader sering kali menggunakan karakteristik kedua untuk mempersiapkan posisi yang akan dibuka sehingga bisa menikmatinya di pergerakan ketiga.
Triangle pattern ini memiliki tiga jenis yang dapat digunakan untuk membantu prediksi arah harga selanjutnya.
Ascending triangle atau pola segitiga yang bergerak naik adalah pola untuk memprediksi potensi pergerakan apresiasi.
Pola ini masuk ke kategori bullish pattern atau pola yang memberikan potensi pergerakan positif.
Umumnya pola ini akan digambarkan dengan tiga pergerakan. Pertama adalah pergerakan naik atau apresiasi awal yang terjadi secara impulsif atau signifikan.
Selanjutnya pergerakan itu akan dilanjutkan dengan konsolidasi yang membentuk segitiga. Namun segitiga tersebut akan bergerak naik sehingga membentuk mengerucut ke atas.
Umumnya segitiga ini akan dibentuk dengan support yang bergerak naik dengan resistance yang lurus menyamping. Pola ini digunakan untuk membuka posisi beli atau long saat harga keluar dari resistance yang bergerak lurus tersebut.
Descending triangle atau pola segitiga yang bergerak turun adalah pola untuk memprediksi potensi pergerakan depresiasi atau koreksi.
Pola ini masuk ke kategori bearish pattern atau pola yang memberikan potensi pergerakan negatif atau turun.
Umumnya pola ini akan digambarkan dengan tiga pergerakan. Pertama adalah pergerakan turun atau depresiasi awal yang terjadi secara impulsif atau signifikan.
Selanjutnya pergerakan itu akan dilanjutkan dengan konsolidasi yang membentuk segitiga. Namun segitiga tersebut akan bergerak turun sehingga membentuk mengerucut ke bawah.
Umumnya segitiga ini akan dibentuk dengan support yang bergerak lurus dengan resistance yang bergerak turun. Pola ini digunakan untuk membuka posisi jual atau short saat harga keluar dari support yang bergerak lurus tersebut.
Terakhir adalah pola symmetrical triangle dimana pola ini dapat memberikan pergerakan naik atau turun. Berbeda dengan dua segitiga sebelumnya, gambar segitiga simetris ini sama seperti namanya yaitu simetris.
Artinya, support dan resistance akan digambarkan untuk bertemu di titik tengah, dimana support merupakan garis bergerak naik dan resistance merupakan garis bergerak turun.
Trader akan menggunakan pola segitiga simetris ini untuk memprediksi pergerakan yang berkonsolidasi relatif panjang. Jadi umumnya trader akan menunggu breakout atau harga keluar dari zona segitiga simetris ini.
Sering kali akan ada false breakout atau pergerakan keluar secara singkat sebelum keluar ke arah sebaliknya.
Contohnya ada kemungkinan saat terjadi breakout ke atas pergerakan itu menjadi awal koreksi karena setelah itu akan breakout ke bawah atau bahkan sebaliknya.
Umumnya trader akan menggunakan stop loss dan take profit untuk membuka posisi otomatis saat ingin mengambil keuntungan atau memotong kerugian.
Contoh akan digunakan dengan pola ascending triangle. Dengan ascending triangle trader akan membuka posisi saat terjadi breakout dan memasang stop loss dan take profit pada support dan resistance terdekat.
Trader kemungkinan akan membuka posisi take profit pada bagian resistance terdekat atau harga tertinggi sebelum pola ascending triangle terjadi.
Untuk stop loss, umumnya trader akan menyesuaikan dengan strategi dan rencana risiko masing-masing namun membuka posisi stop loss dekat di bawah pola segitiga tersebut.
Secara keseluruhan, strategi tersebut juga wajib disandingkan dengan manajemen risiko pribadi sehingga harus disesuaikan dengan kesanggupan persentase kerugian dan target keuntungan masing-masing.
Dengan membaca artikel ini analis dapat memiliki gambaran dasar mengenai cara apa itu triangle pattern dan bagaimana cara menggunakannya.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.