Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 5 min read

Apa itu Atomic Swaps?

Atomic Swaps adalah exchange mata uang digital peer-to-peer dari suatu pihak ke pihak lain, tanpa melibatkan layanan pihak ketiga seperti exchange kripto. Jadi selama proses ini berlangsung, pengguna memiliki kontrol penuh dan kepemilikan atas private keys mereka.

Pada 20 September 2017, Decred dan Litecoin berhasil melakukan implementasi atomic swap pertama.

Hal menarik yang perlu dicatat mengenai atomic swaps adalah:

  1. Atomic swaps dapat dilakukan di antara blockchain terpisah dengan coin yang berbeda
  2. Atau atomic swaps juga bisa dilakukan melalui saluran off-chain yang merupakan cabang dari blockchain utama

Atomic swap juga dikenal sebagai trading cross-chain (antar- blockchain)

Cara Kerja Atomic Swaps

Dua pihak yang akan terlibat dalam atomic swaps memutuskan sebuah rahasia bersama. Kedua pihak akan berbagi cryptocurrency mereka jika – dan hanya jika rahasia yang mereka miliki cocok.

Dengan begini, bila seseorang tiba-tiba muncul dalam pertukaran ini, dia tidak dapat mengambil coin yang ada karena dia tidak mengetahui rahasia yang telah ditentukan.

Berikut ilustrasi singkat untuk menggambarkan cara kerjanya.

Atomic swap memungkinkan trading cryptocurrency peer-to-peer
Atomic cross chain swap

Seumpama Alice memiliki BTC dan ingin memiliki LTC sedangkan Bob sebaliknya memilki LTC dan menginginkan BTC. Alice kemudian membuat value dan membuat hash nya yang mana digunakan untuk membuat address kontrak dan menyimpan BTC nya di sana.

Kemudian Alice mengirimkan hash nya ke Bob. Lalu Bob membuat address kontraknya melalui hash tersebut dan mengirimkan LTC nya ke situ.

Supaya Alice bisa mengambil LTC tersebut, Ia harus membuka kunci address tersebut menggunakan nilai nya. Ketika Alice membuka kunci dan mengambil LTCnya, value dari kunci tersebut diberikan kepada Bob yang menggunakannya untuk mengambil BTC.

Untuk menjalankan hal ini, ada yang namanya Hashed Timelock Contracts atau HTLCs.

Apa itu Hashed Time Contracts?

Hashed Timelock Contracts merupakan bentuk special dari saluran pembayaran. Saluran pembayaran pada dasarnya merupakan saluran state off-chain yang mengataasi pembayaran-pembayaran.

Sebuah saluran state adalah saluran komunikasi dua arah antar peserta yang memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi di luar blockchain, yang normalnya muncul dalam blockchain. Yang akan terjadi adalah waktu transaksi akan berkurang secara drastis karena tidak lagi bergantung pada pihak ketiga, seperti seorang miner, untuk memvalidasi transaksi kamu.

Jadi apa sih ketentuan untuk melakukan sebuah saluran state off-chain?

  1. Sebuah segmen dari blockchain state dikunci menggunakan multi-signature atau smart contract, yang mana disetujui oleh sejumlah peserta.
  2. Para peserta berinteraksi satu sama lain dengan menyetujui transaksi antar-peserta tanpa memberikan apa pun kepada miners
  3. Seluruh rangkaian transaksi kemudian disimpan ke dalam blockchain

Saluran state dapat ditutup di suatu titik yang telah ditentukan oleh peserta sebelumnya. Penutupan dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Time lapsed: misalnya peserta setuju untuk membuka saluran state dan menutupnya setelah 2 jam
  2. Dapat disebabkan oleh jumlah transaksi yang terjadi: misalnya ditutup setelah transaksi senilai $100 terjadi.

HTLC mengembangkan saluran pembayaran yang menggunakan “timelocks” dengan memperkenalkan “hashlocks” bersama dengan timelocks yang ada.

HTLC memungkinkan untuk membuka saluran pembayaran yang mana suatu dana dapat ditransfer antar-pihak sebelum deadline yang sudah ditentukan sebelumnya. Pembayaran ini diketahui melalui penyerahan bukti kriptografis.

Bersamaan dengan hal tersebut, fitur lain HTLC memungkin salah satu pihak untuk membatalkan pembayaran yang diberikan kepadanya dan mengembalikannya kepada pihak yang melakukan pembayaran. Intinya adalah menggunakan sistem transaksi multisignature yang membuat kedua pihak bertanggung jawab atas keberhasilan teradinya suatu swap.

Kekurangan Atomic Swaps

Adopsi

Keterbatasan yang dihadapi atomic swaps saat ini adalah bahwa ada tiga syarat yang harus dipenuhi supaya dua cryptocurrency dapat terlibat dalam atomic swaps, yaitu

  • Kedua cryptocurrency tersebut harus memiliki algoritma hash yang melekat padanya
  • Kedua mata uang digital tersebut harus bisa memulai hashed timelock contracts
  • Harus memiliki fungsi pemrograman khusus
Saat ini, ketiga syarat tersebut akan sangat membatasi jumlah cryptocurrency yang bisa terlibat dalam atomic swaps.

Kecepatan

Atomic swaps masih butuh banyak perbaikan agar menjadi cukup cepat untuk mengatasi volume data yang besar. Khusus hal ini, lightning network dapat sangat membantu atomic swaps

Kurangnya kompatibilitas

Sekarang ini memang banyak wallet yang bermunculan dan mengadopsi teknologi atomic swap, namun faktanya jumlah wallet dan exchange yang kompatibel masih sangat rendah. Dibutuhkan dukungan lebih banyak dari exchange agar penggunaan dan riset mengenai atomic swap bisa lebih luas.

Kesimpulan

Kurangnya skalabilitas dan interoperabilitas merupakan dua masalah terbesar yang sedang dihadapi dunia kripto saat ini. Seperti kata pepatah “sekali dayung dua, tiga pulau terlampaui” Atomic Swaps bisa menjadi solusi bagi kedua masalah tersebut.

Atomic swaps merupakan teknologi yang memiliki potensi besar untuk membawa kita kepada evolusi trading mata uang digital.

Baca juga: 6 DEX yang Perlu Kamu Ketahui!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.