Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 7 min read

Mengenal Taproot, Pembaruan Bitcoin Yang Ramai Dibicarakan

Taproot adalah salah satu teknologi baru yang saat ini sedang sering dibicarakan oleh mayoritas pelaku pasar crypto.

Diprediksi Taproot akan menjadi teknologi yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dan menyelesaikan masalah privasi untuk meningkatkan kemampuan skalabilitas.

Namun Taproot masih tergolong asing terutama untuk investor pemula yang baru saja masuk ke dunia crypto.

Sehingga dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai implementasi Taproot dan apa sebenarnya Taproot itu sendiri.

Mengenal Taproot, Teknologi Baru untuk Bitcoin

Taproot sendiri adalah sebuah pembaruan berupa Soft Fork untuk meningkatkan kualitas jaringan Bitcoin.

Tujuan utama dari Taproot adalah untuk membuatnya lebih aman dan efisien.  

Teknologi ini datang setelah pembaruan jaringan SegWit yang juga berkaitan dengan solusi efisiensi.

SegWit memberikan solusi efisiensi melalui pemisahan penyimpanan tanda keaslian transaksi dan transaksi itu sendiri.

Namun, pembaruan tersebut masih dianggap kurang signifikan yang membuat adanya pembaruan kembali bernama Taproot ini.

Pembaruan Taproot sendiri pertama kali diajukan di 2018 oleh Greg Maxwell, salah satu developer utama Bitcoin.

Sejak Tahun 2020, Taproot telah resmi masuk pada daftar kode yang ada di kumpulan kode Bitcoin utama atau Bitcoin Core.

Sebelum ada Taproot, transaksi pada jaringan Bitcoin dapat menggunakan beberapa fitur yang membuat transaksinya rumit.

Contoh kerumitan transaksi adalah transaksi yang seharusnya bisa terlihat sebagai satu transaksi pada jaringan, namun terlihat seperti beberapa transaksi.

Hal tersebut membuat transaksi lebih rumit dan lebih lambat untuk dieksekusi.

Sehingga transaksi tersebut terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, mengurangi kemampuan skalabilitas.

Dengan adanya Taproot, kerumitan tersebut dapat dikurangi yang membuat jaringan bitcoin terlihat lebih efisien.

Selain itu, Taproot juga membuat jaringan Bitcoin bergerak dengan privasi yang lebih tinggi, yang membuatnya lebih anonim.

Contohnya, dengan menggunakan Taproot, transaksi melalui jaringan Lightning Network atau Layer dua dari Bitcoin melalui jaringan utama, atau melalui smart contracts menjadi sulit dibedakan.

Namun perlu diingat bahwa Taproot tetap akan menjaga transparansi dari jaringan Bitcoin akibat penerima dan pengirim tetap akan terlihat transaksinya.

Taproot nantinya akan diimplementasikan bersama pembaruan baru bernama teknologi Schnorr Signatures untuk meningkatkan efisiensi.

Teknologi tersebut akan membuat kerumitan transaksi tadi lebih  mudah karena teknologi ini yang mempermudah penggabungan banyak transaksi rumit agar terlihat menjadi satu.

Sehingga perannya terlihat cukup signifikan dalam pembaruan Taproot ini dan akan mendorong solusi skalabilitas yang cukup baik.

Manfaat Implementasi Pembaruan untuk Bitcoin

Seperti yang sebelumnya dinyatakan, inti dari solusi yang diberikan oleh Taproot adalah permasalahan privasi.

Jika disatukan dengan teknologi Schnoor Signature, Taproot juga akan mendorong efisiensi dari transaksi yang berada di jaringan Bitcoin.

Manfaat lainnya adalah pengurangan jumlah data yang perlu disimpan pada blockchain, disebabkan oleh lebih efisiennya pencatatan transaksi.

Berikutnya adalah transaksi per detik atau transaksi per block yang juga akan naik karena efisiensi yang datang dari implementasi Taproot dan Schnoor Signature.

Dengan lebih efisiennya transaksi, maka kecepatan transaksi juga lebih cepat dan juga biaya untuk memproses transaksi juga lebih rendah.

Hal ini disebabkan dengan lebih efisiennya jaringan Bitcoin, maka kebutuhan energinya lebih kecil, yang membuat biayanya lebih rendah.

Selain itu, implementasi Taproot juga akan membawa kekuatan pada keaslian tanda transaksi yang membuatnya lebih sulit untuk dirubah untuk dimanipulasi sebelum dikonfirmasi.

Implementasi tersebut membuat jaringan juga lebih aman dari peretasan akibat semua bergerak lebih kuat dan lebih aman.

Namun sisi negatifnya adalah, kekuatan keaslian tersebut diterapkan dengan membuat transaksi yang belum dikonfirmasi terlihat seperti tidak terjadi sama sekali.

Hal tersebut dapat membuat adanya transaksi ganda, namun permasalahan ini nampaknya dapat diselesaikan dengan ketelitian validator.

Dikabarkan bahwa implementasi ini akan terjadi jika 90% dari pengguna jaringan setuju melalui sistem governance atau pemungutan suara.

Jika melihat data dari Taproot.Watch, saat ini dukungan telah melebihi 90% yang membuat implementasi akan terjadi.

Kemungkinan besar implementasi ini baru akan dilakukan pada akhir 2021 di sekitar Bulan November, yang dapat membawa sentimen positif untuk Bitcoin.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.