Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 5 min read
The Merge ETH yang akan berlangsung di September 2022 terus mengambil atensi investor kripto, peristiwa ini dianggap sebagai salah satu sejarah penting dalam perkembangan industri crypto.
Pemberitaan The Merge ETH pun terlihat marak di berbagai portal berita online, yang disinyalir menjadi katalisator kuat bagi sentimen positif pasar crypto di Agustus 2022.
Narasi positif dan antusiasme menyambut Ethereum 2.0 itu dibersamai dengan pertanyaan, mampukah Bitcoin mempertahankan tahtanya sebagai aset kripto paling besar dan populer?
Setelah The Merge, Ethereum 2.0 yang menggunakan Proof of Stake diprediksi akan lebih cepat dan mampu memproses hingga 100.000 transaksi per detik.
Sementara itu, BTC masih beroperasi pada mekanisme Proof-of-Work (PoW), dengan penggunaan energi tinggi, lambatnya kecepatan dalam transaksi, dan juga skalabilitas yang rendah.
Bitcoin juga menggunakan lebih banyak listrik setiap tahunnya. Sebaliknya, Ethereum akan mengurangi jejak karbonnya sebesar 99,95% saat penggabungan ke PoS nanti.
Baca juga: Proof of Stake vs Proof of Work : Panduan Dasar Mining
Di dunia kripto, Bitcoin selalu menjadi nomor satu dan merupakan aset favorit para investor. Kapitalisasi pasar BTC sebesar $460 miliar yang mendominasi keseluruhan pasar crypto.
Bitcoin juga memiliki jumlah koin terbatas, hanya 21 juta, setelah semua selesai ditambang tidak akan ada lagi yang tersisa. Dengan jumlah terbatas itu dan proses penambangan yang menghabiskan biaya ribuan dolar, para miner diprediksi akan akan beralih ke altcoin yang memiliki jumlah tak terbatas dengan proses kerja yang lebih mudah.
Kemudian melihat pemberitaan positif di sekitar The Merge ETH, menurut Livemint, Bitcoin mungkin berada pada titik yang paling rentan dengan berita Ethereum 2.0.
Jika peningkatan untuk Ethereum 2.0 sukses, hal ini bisa saja menyebabkan platform PoS mendapatkan popularitas dibandingkan dengan crypto yang masih menerapka PoW seperti Bitcoin.
Meskipun begitu, masi perlu dilihat apakah benar Ethereum bisa mengungguli poularitas Bitcoin setelah proses migrasi selesai.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.