Hack dan Scam · 8 min read

Waspada Lonjakan Token Palsu di Tengah Tren DeepSeek AI

deepseek
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Dalam 24 jam terakhir, industri kripto dihebohkan oleh lonjakan token palsu bermerek chatbot DeepSeek AI. Fenomena ini terjadi setelah perusahaan kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek, mendadak viral di berbagai platform media sosial.

Menurut datai dari BlockAid, hingga 27 Januari 2025 tercatat ada 75 token palsu yang diluncurkan dengan nama DeepSeek. Fenomena ini terjadi setelah DeepSeek merilis versi terbaru aplikasi kecerdasan buatan (AI) pada 20 Januari lalu, yang langsung melesat ke puncak tangga unduhan di App Store.

DeepSeek menjadi perbincangan hangat di dunia maya, terutama di platform X. Model AI yang dikembangkan perusahaan ini disebut-sebut mampu menyaingi ChatGPT milik OpenAI, meskipun biaya pembangunannya diklaim jauh lebih hemat, hanya sekitar US$6 juta. Angka ini sangat kontras dengan biaya bernilai hingga puluhan juta dolar AS yang dihabiskan perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat untuk mengembangkan model serupa.

Sebelumnya, DeepSeek sendiri telah memberikan pernyataan bahwa perusahaan “tidak pernah mengeluarkan token kripto apa pun.” Mereka juga mengingatkan pengguna untuk terus waspada dan hindari penipuan yang mengatasnamakan DeepSeek.

Meski peringatan tersebut telah disampaikan, para penipu tampaknya malah semakin aktif untuk menyebarkan token palsu mereka.

Mengutip laporan Cointelegraph pada 27 Januari, terdapat setidaknya dua token palsu bermerek DeepSeek yang menarik perhatian besar, bahkan salah satu token tersebut mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$48 juta sebelum akhirnya anjlok, sementara token lainnya mencatat kapitalisasi pasar sebesar US$13 juta.

Baca juga: Token AI Agent Alami Penurunan Drastis

Token AI Agent Juga Menderita!

Selain kemunculan berbagai token palsu, lonjakan DeepSeek juga membawa dampak signifikan pada pasar token berbasis AI agent. Data CoinGecko menunjukkan kapitalisasi pasar aset ini mengalami penurunan hingga 10%, menjadi US$10,4 miliar.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menjadi pemimpin gobal dalam AI dan aset kripto, dengan alokasi dana sebesar US$500 miliar miliar untuk Proyek Stargate guna mendukung OpenAI.

Namun, kemunculan DeepSeek yang membutuhkan sumber daya lebih sedikit tetapi mampu mengungguli sistem yang lebih mahal menunjukkan bahwa meskipun investasi besar dilakukan, AS mungkin masih menghadapi tantangan besar untuk mencegah gangguan lebih lanjut di bidang ini.

Keberhasilan DeepSeek bahkan membuatnya melampaui ChatGPT sebagai aplikasi terpopuler di App Store dan mendominasi tren pencarian Google di AS selama pekan lalu.

Baca juga: Donald Trump: AS akan Jadi Pusat Kripto dan AI

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.