Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 8 min read
Perusahaan keamanan siber, Check Point and Research (CPR) mengeluarkan peringatan tentang dugaan penipuan (scam token) terkait dengan token Dingo (DINGO).
CPR menemukan sebuah fungsi smart contract “setTaxFeePercent” yang dapat memanipulasi biaya transaksi kontrak.
Menurut posting blog resmi CPR (3/02/23), ditemukan kode di balik smart contract token Dingo, setTaxFeePercent, dengan fungsi backdoor atau fungsi tersembunyi.
Baca Juga: Cara Menghindari ICO Scam
Fungsi tersembunyi pada smart contract tersebut memungkinkan pemilik proyek menarik hingga 99% dari jumlah transaksi token. Ini terlepas dari whitepaper proyek yang menyebutkan adanya pengenaan biaya 10% per transaksi.
Dalam satu kasus, CPR mengamati seorang pengguna yang mengeluarkan $26,89 untuk membeli 427 juta token Dingo, tetapi pengguna hanya menerima 4,27 juta, dengan nilai $0,27.
CPR menyelidiki proyek Dingo Token setelah melihat kenaikan 8.400% dalam nilai token tahun ini. Setidaknya, tercatat 47 kasus penggunaan fungsi smart contract tersebut untuk melakukan scam pada investor.
CPR mengkritik kekurangan informasi tentang pemilik proyek dan menyarankan investor hanya berinvestasi pada token yang dikenal pada bursa yang dikenal.
Founder Dingo Token, Sebastian Basel belum menanggapi berita ini. Sejumlah pengguna Twitter dan CoinMarketCap juga melaporkan masalah dengan token. Ada satu pedagang kripto yang tidak bisa menjual holding mereka.
Dilaporkan Cointelegraph bahwa pihak Dingo Token sempat membalas tweet pengguna memintanya untuk mengirim pesan pribadi kepada mereka. Tetapi setelah ditelusuri, balasan tersebut sudah dihapus.
Pada akun Twitter resmi @DingoToken juga tidak terdapat tanggapan maupun penjelasan mengenai adanya fungsi tersembunyi pada smart contract ini.
Di komunitas CoinMarketCap, banyak pengguna melaporkan kendala transaksi mengacu pada fungsi tersembunyi seperti yang dikemukakan oleh CPR.
Pengguna di komunitas mengatakan mereka kehilangan 99% token mereka karena dicurangi dari sisi pajak. Pengguna memberi peringatan kepada orang lain untuk tidak terjebak dengan masalah yang sama.
Data Coinmarketcap (6/02/23) pukul 11.08 WIB menunjukkan token Digo diperdagangkan di level harga $0.0000006289 dengan kapitalisasi pasar sebesar $93,048,467.
Terjadi peningkatan harga sebesar 204.87% dan peningkatan volume transaksi 1088.21% dalam 24 jam terakhir. Meskipun keresahan ini sudah beredar sejak 3 Februari lalu, pasar Dingo Token masih terpantau menghijau.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.