Berita Blockchain · 6 min read

Vitalik Buterin: Layer-2 yang Menggunakan Celestia Bukan Rollup

Vitalik Buterin

Celestia belakangan ini sedang naik daun dengan performa harga yang bagus dan antisipasi airdrop. Namun pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, telah memicu diskusi tentang bagaimana berbagai solusi layer-2 diklasifikasikan. Layer-2 yang menggunakan ketersediaan data eksternal seperti Celestia disebutkan bukanlah solusi rollup yang asli.

Definisi Solusi Rollup Layer-2 Menurut Buterin

Pada 16 Januari 2024 melalui akun X, Buterin setuju dengan komentar yang diposting oleh Daniel Wang, pendiri solusi rollup Taiko, yang mengatakan bahwa “jika sebuah rollup Ethereum menggunakan chain data lain untuk ketersediaan data seperti blockchain modular Celestia, maka itu adalah validium Ethereum.”

“Ini benar. Inti dari menjadi rollup adalah jaminan keamanan tanpa syarat. Anda dapat mengambil aset Anda bahkan jika semua orang lain bersekongkol melawan Anda. Anda tidak akan mendapatkannya jika ketersediaan data bergantung pada sistem eksternal.” balas Buterin.

Baca juga: Mengenal ZK Rollup, Bikin Layer-2 Lebih Hebat

Validium adalah solusi penskalaan Ethereum yang menggunakan zero knowledge proof (zk-proof) untuk memungkinkan transaksi off-chain sambil mengandalkan mainnet Ethereum untuk keamanan dan verifikasi.

celestia layer-2
Gambar: Matriks posisi validium pada layer-2 Ethereum. Sumber: Build Blockchain Tech

Berbeda dengan zero knowledge rollups, yang menggabungkan transaksi pada jaringan layer-2 dan memverifikasinya pada layer-1 seperti Ethereum, jaringan validium tidak memposting data transaksi ke layer-1. Sebaliknya, validium memposting bukti bahwa transaksi valid, suatu pengaturan yang bertujuan mencapai skalabilitas yang lebih tinggi karena data transaksi lengkap tidak perlu disimpan di chain.

Namun, validium mengandalkan operator untuk secara jujur memposting bukti dan dapat memiliki ketersediaan data yang lebih rendah dibandingkan dengan rollups.

Jaringan seperti Celestia menggunakan blockchain modular yang terdiri dari lapisan ketersediaan data dan lapisan validasi dengab validium memungkinkan transaksi yang cepat dan pribadi.

Baca juga: Token Celestia (TIA) Jadi Incaran, Investor Harapkan Airdrop

Tidak semua setuju dengan pendapat Buterin, termasuk salah satu komunitas Ethereum, Ryan Berckmans, yang menegaskan bahwa validiums adalah jaringan Layer-2.

“Saya akan berdebat dengan siapa pun yang bersikeras bahwa DA (data availability) harus ada di Ethereum agar disebut layer-2. Ini industri baru, kita bisa mendefinisikan layer-2 untuk berarti apa pun yang kita inginkan,” ungkap Berckmans.

Gambar: List layer-2. Sumber: L2beat

Berdasarkan data L2beat, beberapa proyek dengan tipe validium masuk ke dalam daftar layer-2, salah satunya adalah ImmutableX, layer-2 yang berfokus pada NFT dan gaming.

Baca juga: Mengenal Protokol Layer 2 dalam Sebuah Blockchain

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.