Berita Blockchain · 8 min read

VeChain, Mastercard, dan Alipay Bergabung dengan Konsorsium Rantai Suplai Australia-Tiongkok

VeChain, Mastercard, dan Alipay adalah tiga di antara para pendukung Dewan Provenance APAC yang baru, telah memperoleh dana hingga jutaan dolar untuk pelacakan rantai pasokan dan memimpin pembiayaan di seluruh wilayah Asia Pasifik.

Konsorsium ini akan memberikan solusi komprehensif untuk mengautentikasi dan melacak makanan, wine, dan produk menggunakan blockchain, dengan fokus khusus pada ekspor senilai $76 Miliar dari Australia ke Tiongkok.

Pembiayaan perdagangan akan menjadi milik Mastercard di luar Tiongkok, dan Alipay Australia untuk barang-barang yang menuju ke Tiongkok. Produk dapat dilacak menggunakan VeChain sebagai blockchain publik atau Mastercard Provenance sebagai ledger yang diizinkan.

Pelacakan rantai pasokan adalah kasus penggunaan utama yang diidentifikasi dalam National Blockchain Roadmap Pemerintah Australia baru-baru ini dan bagian Australia dalam nilai ekspor ke Tiongkok mencapai rekor 38% pada tahun 2019. Hal ini lebih banyak dari negara mana pun.

Pembayaran dalam Rantai Suplai ini Lebih Cepat di Berbagai Tahapan

Dengan penurunan ekonomi terkait pembatasan sosial, hal ini mempengaruhi arus kas perusahaan. Unique selling point memungkinkan pembayaran “milestone” ke berbagai pihak ketika pengiriman bergerak di sepanjang rantai pasokan.

Sebagai contoh, 30% dapat dibayarkan secara otomatis ketika blockchain mencatat kiriman bea cukai di Australia, 30% lainnya ketika masuk ke bea cukai di Tiongkok dan sisanya saat pengiriman. Pembayaran instan dapat dilakukan menggunakan kredit ke dompet digital, daripada harus menunggu akun selesai sebulan kemudian.

David Inderias, pendiri dan CEO Fresh Supply Co. dan merupakan vendor utama di belakang Provenance Council, mengatakan Mastercard dan Alipay memungkinkan konsorsium dalam menawarkan pembayaran instan.

“(Kami menawarkan) kemampuan untuk membiayai dan memfasilitasi pembayaran secara instan,” ujarnya. “Kita bisa membuat klien kita dibayar lebih cepat, hal itu dapat dilakukan dengan kredit. Biasanya syarat perdagangan berupa 30 hari kuitansi, hal itu adalah sesuatu yang menarik bagi banyak klien kami yang akhirnya dapat dibayar secara langsung.”

“Jadi yang kami katakan adalah kami mengambil B2B, faktur yang sangat besar dan memberikan kredit jangka pendek selama 30 hari. Sehingga, Andap dapat menyimpan uang Anda dan memiliki lebih banyak modal kerja.”

Jika saya pembeli seperti Alibaba, saya tidak perlu menggunakan uang sungguhan, saya bisa menggunakan kredit, selama saya menyelesaikannya dalam 30 hari. Dan manfaat dari hal ini adalah produsen dapat dibayar dengan lebih cepat.

CEO VeChain Sunny Lu mengatakan ekosistem baru ini akan sangat bermanfaat. “Penerapan teknologi blockchain tentu berkontribusi untuk melindungi dampak ekonomi langsung dari pandemi bagi perusahaan, dan akan membantu meningkatkan produktivitas dengan melepaskan lebih banyak sumber daya dan peluang pertumbuhan,” ujarnya.

Selain dari blockchain dan perusahaan keuangan, konsorsium ini juga mencakup badan industri makanan, lembaga standar, penyedia layanan pengemasan dan pelabelan.

Baca juga: WWF Luncurkan Blockchain Tool untuk Lacak Rantai Pasokan Makanan

Blockchain Verifikasi “paddock to plate

Vendor komersial utama di belakang Provenance Council ini, semuanya beranggotakan orang Australia: integrasi rantai pasokan dan perusahaan middleware, Fresh Supply Co., Laava perusahaan digital fingerprinting yang didukung CSIRO, dan pakaian otentikasi asli, Source Certain International.

Inderias mengatakan FSC telah menawarkan pembiayaan perdagangan yang terverifikasi dengan rantai blok senilai $80.000 per minggu dalam kemitraan dengan Mastercard untuk eksportir susu utama Australia dan sedang dalam proses pengintegrasian salah satu eksportir makanan laut terbesar di negara itu yang menyumbang ratusan juta ekspor setiap tahunnya.

CEO Blockchain Australia, Nicholas Giuritto, menyuarakan dukungannya untuk dewan, dengan menyatakan:

“Roadmap Blockchain Nasional mengidentifikasi rantai pasokan pertanian sebagai area utama di mana blockchain dan teknologi yang berdekatan dapat mengubah kemampuan nasional kita. Pembentukan dewan Provenance APAC adalah langkah maju yang akan memungkinkan kita untuk bergerak maju dengan proyek-proyek yang akan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan manajemen rantai pasokan pertanian dan lainnya.”

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.