Berita Exchange · 7 min read

Upbit 159 Ribu Kali Jadi Target Peretasan di Paruh Pertama 2023

Upbit

Pertukaran mata uang kripto Korea Selatan, Upbit, telah menjadi target peretasan lebih dari 159.000 kali pada paruh pertama 2023 menurut laporan dari Dunamu, perusahaan yang mengoperasikan Upbit. 

Menurut laporan 9 Oktober oleh Kantor Berita Yonhap, Korea Selatan, laporan itu diberikan Dunamu kepada Perwakilan Korea Selatan Park Seong-jung dari Partai Kekuatan Rakyat,

Dunamu mengatakan temuan tersebut 2,17 kali lipat dari “upaya peretasan” pada paruh pertama tahun lalu, yang mencatat lebih dari 73.200 kasus.

Untuk melawan upaya peretasan dan memperkuat keamanan, Dunamu mengatakan pada Upbit untuk meningkatkan proporsi dana yang disimpannya di cold wallet menjadi 70%. Upbit juga meningkatkan langkah keamanannya untuk dana yang disimpan di hot wallet. 

Sebelumnya, Upbit mengalami eksploitasi senilai US$50 juta pada tahun 2019. Namun sejak itu, Upbit tidak mengalami satu pun pelanggaran keamanan, kata juru bicara Dunamu kepada Yonhap.

“Setelah insiden peretasan pada tahun 2019, kami mengambil berbagai langkah untuk mencegah terulangnya kembali, seperti mendistribusikan hot wallet dan mengoperasikannya, dan hingga saat ini, tidak ada satu pun pelanggaran siber yang terjadi,” 

Seong-jung mengakui bahwa peretasan yang melibatkan aset kripto telah meningkat, dan ia mengharapkan pemerintah Korea Selatan untuk mengambil tindakan lebih lanjut. 

“Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus melakukan uji coba whitewashing skala besar dan menyelidiki kondisi keamanan informasi sebagai persiapan menghadapi serangan dunia maya terhadap bursa aset virtual di mana upaya peretasan sering terjadi,” katanya.

Ia menambahkan, “Peran Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK dalam mengelola dan mengawasinya masih ambigu.”

Baca juga: Upbit Indonesia Bagikan Airdrop 1 BTC untuk Menyambut Fitur Deposit Rupiah

Peretasan Kripto Sepanjang September 2023

Sementara itu, sepanjang 2023 telah ada US$332 juta aset yang dicuri dari pertukaran kripto, beberapa exchange yang menjadi korban adalah CoinEx yang berbasis di Hong Kong mengalami peretasan senilai US$70 juta setelah salah satu kunci pribadi perusahaan dibobol. 

Perusahaan meyakinkan pengguna yang terkena dampak pelanggaran akan diberi kompensasi atas dana yang hilang. Pertukaran HTX Huobi Global juga mengalami kerugian US$7,9 juta dalam eksploitasi pada 24 September.

Baca juga: Adopsi Teknologi Web3, Telegram Ingin Menjadi Aplikasi Super

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.