
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Penurunan harga Solana sebanyak 10,3% dalam tujuh hari terakhir menimbulkan pertanyaan dari para trader terkait akhir perjalanan dari blockchain yang pernah dijuluki “Ethereum killer” ini.
Menurut analis @KyleReidhead, penurunan tersebut adalah reaksi pasar yang berlebihan, bukan keruntuhan. Ditambah, perdagangan meme coin di Solana masih sebesar 67% dari volume exchange terdesentralisasi (DEX), masih menunjukkan kehidupan.
Volume hariannya pun masih sebesar US$3,3 miliar atau sekitar Rp53,8 triliun saat artikel ini ditulis, menurut data CoinMarketCap.
Meski begitu, kekhawatiran trader sebenarnya valid karena Solana sempat mengalami penurunan dari US$290 atau sekitar Rp4,7 juta menjadi US$170 atau sekitar Rp2,7 juta hanya dalam waktu satu bulan. Penurunan yang cepat ini didorong oleh spekulatif, dan itu masalah utama yang terjadi di ekosistem Solana saat ini.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Harga Solana Kian Merosot
Ekosistem Solana yang dimaksud spekulatif adalah karena ekosistem tersebut terdiri dari 11 aset kripto, yaitu Render (RENDER), Dogwifhat (WIF), Jupiter (JUP), Bonk (BONK), Book of Memes (BOME), GMT (GMT), Jito (JTO), Raydium (RAY), Pyth Network (PYTH) dan Tensor (TNSR). Dapat kita lihat bahwa sebagian dari aset tersebut merupakan meme coin.
Sekarang coba kita lihat harganya, saat artikel ini ditulis, WIF mengalami penurunan 54,5% dalam 30 hari terakhir. BONK turun 50,5%, BOME turun 51,9%. Jika melihat aset yang lain seperti RENDER, turun 37,5% dalam 30 hari terakhir. JUP turun 10,4%, RAY turun 40%, kemudian PYTH turun 25,41%. Dengan ini dapat dikatakan bahwa seluruh aset di bawah ekosistem Solana sedang ada di bear market.
Menurut founder Aphractal, Joao Wedson, jika performa kesebelas aset kripto tersebut dibandingkan dengan Bitcoin (BTC), maka terdapat perbedaan yang cukup signifikan khususnya sejak awal tahun ini, ketika BTC naik namun ekosistem Solana makin tenggelam.
Dengan kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinkan aset di ekosistem Solana dapat dieksploitasi oleh whale dan bot. Hal ini sudah terlihat dari kegilaan meme coin di launchpad Pump.fun, yang menciptakan bubble win-win tapi tidak diketahui akan bertahan berapa lama.
Ketika sudah menjadi semakin spekulatif, nantinya dapat memicu liquidity crunch, dengan proyek yang makin lama makin mati karena pemilik dana besar mengambil profit. Hal ini sangat mungkin terjadi di Solana karena kebanyakan dari proyek yang ada di ekosistem blockchain tersebut bertahan karena hype dan flash trading, bukan karena organik.
Baca juga: Dilanda Kontroversi, Launchpad Memecoin Pump.fun Hentikan Fitur Livestream
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.