Berita Blockchain · 7 min read

S&P Global Ungkap Potensi Risiko ETF ETH Bagi Jaringan Ethereum

etf eth s&p
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Potensi persetujuan ETF Ethereum spot yang mencakup rencana untuk staking, mungkin memperkuat risiko konsentrasi staking dalam jaringan Ethereum, seperti yang diungkapkan oleh S&P Global dalam analisis terbarunya.


Menurut laporan S&P Global, SEC mungkin menyetujui ETF Ethereum spot secepatnya pada bulan Mei 2024. Namun, karena pemain besar di dunia keuangan bersaing untuk mendapatkan saham di sektor ini, masuknya ETF bisa secara signifikan mempengaruhi keseimbangan validator di Ethereum.

Hal ini dapat disebabkan adanya airan dana ETF ETH yang sangat tinggi sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi dalam jaringan validasi Ethereum.

Aliran dana yang tinggi ini akan membuat para penyedia ETF ETH berbondong-bondong mengakumulasi ETH untuk memenuhi permintaan staking.

Ini dikhawatirkan bisa menyebabkan terkonsentrasinya validator oleh perusahaan tertentu, yang pada akhirnya bisa menjadi titik kegagalan tunggal, membahayakan stabilitas, dan keamanan jaringan.

Sentralisasi seperti itu juga menimbulkan target yang menguntungkan untuk serangan berbahaya, mulai dari upaya peretasan hingga gangguan yang terkoordinasi seperti 51% attack.

Baca juga: Harga Ethereum Sentuh US$3.000, Tertinggi Sejak Dua Tahun!

Coinbase Bisa Jadi Dominan karena ETF ETH

Berdasarkan data per (22/2/24) Lido menyumbang 31,7% dari total ETH yang di-staking dan merupakan validator Ethereum terbesar.

ethereum staking
Gambar: Distribusi ETH yang di-staking pada validator. Sumber: S&P Global

Coinbase saat ini menyumbang 14,4% dari total ETH yang di-staking, menjadikannya validator terbesar kedua secara keseluruhan.

Berdasarkan laporan, posisi Lido yang mendominasi validator di Ethereum nampaknya bukan merupakan ancaman sentralisasi Ethereum. Hal ini disebabkan kemungkinan penerbit ETF yang tidak akan memilih platform tersebut untuk mendukung rencana staking mereka.

Sebaliknya, S&P berpendapat institusi akan memilih kustodian kripto, salah satunya adalah Coinbase yang telah berfungsi sebagai kustodian untuk tiga dari empat ETF Ethereum yang di-staking di luar AS.

Maka dari itu, munculnya kustodian aset digital baru mungkin bisa jadi solusi untuk mengatasi kekhawatiran sentralisasi, karena kustodian yang beragam bisa memberikan jalur bagi penerbit ETF untuk mendistribusikan ETH mereka secara lebih luas.

Baca juga: Standard Chartered Optimis Harga ETH ke US$4.000, Imbas ETF Ethereum Spot 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.