Berita Blockchain · 8 min read

Solana Pecahkan Rekor 100.000 TPS dalam Stress Test, Ini Dampaknya

Solana ad
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Jaringan Solana baru saja mencapai tonggak teknis penting setelah uji tekanan atau stress test menunjukkan kemampuannya memproses lebih dari 100.000 transaksi per detik (TPS) di mainnet.

Block explorer Solana pada Minggu (17/8/2025) puncak capaian ini mencapai 107.540 TPS. Hasil tersebut menegaskan posisi Solana yang sudah jauh melampaui blockchain generasi awal seperti Bitcoin maupun Ethereum, dengan throughput real-time saat ini sekitar 3.600 TPS, sekitar 170 kali lebih cepat dibanding Ethereum yang hanya mencatat 20 TPS.

Eksperimen ini dipimpin oleh validator pseudonim Dr. Cavey PHD. Ia mengungkapkan bahwa blok yang diuji bukan berisi transaksi normal seperti token swap atau peluncuran meme coin, melainkan kombinasi voting validator, sejumlah transaksi biasa, dan mayoritas instruksi “no-operation” (noop). Instruksi noop hampir tidak membutuhkan komputasi, tetapi tetap dihitung sebagai transaksi sehingga bisa mendorong throughput ke level puncak.

Pencapaian ini diklaim sebagai yang pertama di antara blockchain besar, menurut Mert Mumtaz, Co-Founder Helius Labs, penyedia developer tooling untuk ekosistem Solana.

Baca juga: SEC Tunda Keputusan Dua ETF Solana Hingga Oktober 2025

Mengukur Batas Kapasitas Transaksi Solana

Fitur noop memungkinkan pengembang membanjiri blok dengan instruksi ringan untuk melihat seberapa jauh throughput dapat didorong tanpa membebani aplikasi kompleks. Cara ini memberikan gambaran kapasitas teoretis maksimum, meskipun tidak mencerminkan aktivitas nyata seperti pembayaran, interaksi DeFi, atau pembaruan oracle.

Mumtaz menjelaskan bahwa meskipun data uji didominasi oleh instruksi noop, hasilnya mengindikasikan Solana berpotensi mendukung 80.000 hingga 100.000 TPS untuk skenario nyata seperti transfer maupun interaksi aplikasi.

Ia menyebut, hasil uji ini membuka peluang besar, lebih banyak aktivitas keuangan, pembaruan oracle, hingga aktivitas market-making bisa ditangani dengan biaya lebih rendah.

Co-Founder Multicoin Capital, menambahkan bahwa lompatan throughput seperti ini “membuka ruang desain baru bagi aplikasi yang intensif transaksi” dan membuktikan Solana siap mendukung aplikasi berskala internet.

Di sisi lain, data throughput harian Solana menunjukkan angka yang jauh lebih rendah. Menurut data Solscan, saat ini Solana hanya mencatat sekitar 3.700 TPS, dengan dua pertiga di antaranya berasal dari transaksi voting validator. Voting berulang kali diajukan tiap slot untuk menjaga konsensus, sehingga angka throughput terlihat lebih besar dari aktivitas pengguna sebenarnya.

Perbedaan ini menegaskan jurang antara performa teoretis dalam uji tekanan dan performa nyata yang bisa dipertahankan secara konsisten. Meski capaian 107.000 TPS menjadi bukti desain Solana yang efisien, throughput riil masih satu tingkat magnitudo lebih rendah.

Baca juga: Solana Mobile Mulai Kirim Smartphone Web3 Seeker ke Lebih dari 50 Negara

Roadmap dan Upgrade Alpenglow Solana

Capaian ini beriringan dengan roadmap teknis yang dirilis Juli 2025 oleh para pemimpin ekosistem Solana, termasuk Co-Founder Solana Anatoly Yakovenko, CEO Jito Labs Lucas Bruder, dan Samani. Dokumen tersebut menegaskan ambisi Solana menjadi infrastruktur pasar finansial global dengan pembaruan rutin beberapa tahun ke depan.

Selain roadmap tersebut, komunitas Solana saat ini tengah melakukan voting untuk proposal Alpenglow (SIMD-0326). Proposal ini mengusulkan penggantian protokol TowerBFT dengan sistem konsensus baru yang lebih kuat, serta memperkenalkan Rotor, varian propagasi blok yang dapat mengurangi latensi dan mempercepat finalisasi hingga 100–150 milidetik.

Validator juga diwajibkan membayar Validator Admission Ticket (VAT) sebesar 1,6 SOL per epoch, yang akan dibakar untuk menjaga disiplin ekonomi jaringan. Mekanisme ini memastikan imbalan tetap diberikan kepada pemimpin putaran lewat sertifikat finalisasi tanpa menambah suplai token.

Baca juga: Base Kini Ungguli Solana soal Meme Coin, Berkat Lonjakan Minat Zora

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.