Berita Altcoins · 7 min read

Solana Catat 138 Juta Wallet Aktif Bulanan, Ungguli Blockchain Lainnya

solana

Jaringan Solana (SOL) mencatat pertumbuhan yang luar biasa sepanjang tahun ini, dengan jumlah alamat aktif bulanan mencapai 138 juta. Pencapaian ini menunjukkan lonjakan eksponensial di tengah pemulihan pasar kripto yang lebih luas dan semakin besarnya minat terhadap ekosistem DeFi di Solana dan juga euforia memecoin.

Pertumbuhan Pesat dan Perkembangan Ekosistem Solana

Menurut data dari Artemis, pada awal tahun ini Solana hanya memiliki sekitar 13,8 juta alamat aktif bulanan. Jumlah ini perlahan meningkat hingga musim panas, namun lonjakan besar terlihat mulai Agustus 2024, ketika jumlah alamat aktif meningkat dari sekitar 40 juta pada akhir bulan menjadi lebih dari 100 juta pada awal Oktober 2024. Dalam sebulan terakhir saja, jumlah ini tumbuh lebih dari 30%.

solana active wallet
Gambar: wallet aktif bulanan jaringan Solana. Sumber: Artemis.

Selain pertumbuhan alamat aktif, nilai total yang terkunci (TVL) di ekosistem Solana juga mengalami kenaikan tajam. Data menunjukkan adanya aliran dana masuk yang signifikan sepanjang tahun ini, dengan sekitar US$2,36 miliar dana berasal dari jaringan Ethereum. Meskipun demikian, sekitar US$1 miliar dana tersebut kembali ke Ethereum, menunjukkan adanya dinamika perpindahan modal di antara kedua jaringan.

Namun, hanya sekitar 2,7% dari TVL Ethereum yang bermigrasi ke Solana sepanjang tahun ini. Ethereum, yang merupakan jaringan terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mencatat arus keluar bersih sekitar US$6 miliar pada tahun ini.

Baca juga: Solana Jadi Incaran Whale, 200 Ribu SOL Ditambah dalam Seminggu

Performa harga Solana berhasil mengungguli sebagian besar aset kripto lainnya hingga hampir menyusul posisi BNB sebagai aset kripto terbesar keempat.

Ekosistem Solana sendiri sempat menghadapi tantangan besar pada November 2022 ketika FTX mengalami kebangkrutan. Para eksekutif FTX, yang merupakan pendukung besar Solana dengan kepemilikan SOL yang signifikan, menyebabkan harga SOL jatuh hingga 70% di tengah kepanikan pasar.

Kejatuhan FTX juga menimbulkan keraguan terhadap keberlanjutan ekosistem Solana, terutama karena sekitar 20% proyek berbasis Solana pada saat itu didukung oleh FTX atau perusahaan saudaranya, Alameda Research.

Namun, sejak saat itu, investor kembali terlibat aktif dalam ekosistem Solana. Beberapa proyek, seperti Pump.fun dan DEXi Raydium, mencatat lonjakan aktivitas yang besar dalam beberapa bulan terakhir, menandakan pemulihan yang kuat di dalam ekosistem Solana.

Baca juga: Jupiter Luncurkan Ape Pro, Platform Trading Memecoin di Solana

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.