Berita Altcoins · 7 min read

Setelah ETC Hardfork 29 Mei, Menambang Lebih Cepat

Ethereum Classic (ETC) memang tidak sepopuler ETH, tetapi sebenarnya tidak bisa dianggap biasa. Dalam minggu-minggu ini, hardfork yang dilakukan ETC diharapkan akan membawa perubahan pada komunitas. Pengembang memastikan bahwa setelah ETC hardfork, penambangan blockchain masih berjalan pada mekanisme Proof-of-Work (PoW). Dan kode baru ini disbut ‘time bomb’ yang sudah diimplementasikan pada 29 Mei 2018.
Setelah ETC Hardfork
ETC Hardfork terjadi pada blok 5,900,000 pada 29 Mei 2018, dimana seluruh protokol harus diperbaharui. Pembaruan ini berfungsi untuk meningkatkan tingkat kesulitan penambangan dan mengurangi reward blok, sebelum beralih ke algoritme konsensus. Dua kesenjangan ini kini seperti mengarah pada komunitas Ethereum Classic. Yang sebelumnya lebih familiar menjalankan PoW, dan kini sebagian mendukung mekanisme Proof-of-Stake (PoS).

Proof-of-Stake sejak dahulu merupakan salah satu solusi untuk mengurangi sumber daya energi listrik. Jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan PoW yang membutuhkan banyak resource. Ada beberapa koin yang sudah menerapkan mekanisme PoS, salah satunya adalah PIVX dan Cardano.

Lebih Cepat Setelah ETC Hardfork

Ditahun-tahun lalu, hardfork digunakan untuk menaikkan popularitas dan menimbulkan kekhawatiran diantara pengembang dan anggota komunitas. Biasanya berpotensi muncul perpecahan jaringan, sehingga menimbulkan cryptocurrency terpisah. Tetapi hardfork ETC hanya meningkatkan versi perangkat lunak baru.
IOHK, pengembang Ethereum Classic dan sekaligus perusahaan blockchain, merilis upgrade Mantis V1.1 pada bulan Mei 2018. Setelah hardfork, waktu blok berjumlah 14 detik atau turun 26 detik dari sebelumnya. Upgrade ini berguna untuk menghilangkan kesulitan penambangan jaringan.
Menurut Anthony Lusardi, pengembang dan direktur ETC Cooperative. Upgrade kode baru merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan relevansi yang lebih besar daripada blockchain induknya. Proof-of-Work tampaknya merupakan pendekatan yang paling terdesentralisasi saat ini untuk mencapai konsensus seperti yang diharapkan sebelumnya.
Dan algoritma baru yang diupgrade 29 Mei lalu, mendelegasikan PoS dan toleransi Bizantine. Dua protokol konsensus menjadi lebih terpusat daripada Proof-of-Work. Seiring dengan berjalannya waktu, sistem PoS telah dipelajari dan dieksplorasi dengan lebih baik. Hal ini yang mendorong komunitas ETC untuk memilih hardfork sebelum ‘time bomb’.
Tetapi sistem PoS ternyata bukan yang terbaik, dan tidak sebaik sistem PoW dalam sentralisasi. Penambangan bergantung pada perubahan berkelanjutan dalam infrastruktur perangkat keras yang digunakan. Sementara PoS memungkinkan pemilik berhak atas nilai ekonomi yang mereka miliki.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.