Berita Industri · 8 min read

Polygon Tunjuk Co-Founder Sandeep Nailwal Jadi CEO Baru

ceo
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Polygon Foundation kini resmi dipimpin langsung oleh Co-Founder, Sandeep Nailwal, yang ditunjuk sebagai CEO pertama dalam sejarah organisasi tersebut.

Menurut laporan Bloomberg pada Rabu (11/6/2025), Nailwal mengatakan bahwa penunjukan ini bertujuan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, di tengah persaingan yang semakin ketat di industri blockchain. Ia mencatat bahwa sebelum dirinya ditunjuk sebagai CEO, proses institusionalisasi dan model tata kelola yang terdesentralisasi justru memperlambat kinerja operasional.

“Pada periode 2021 hingga 2023, kami berupaya melakukan institusionalisasi dengan merekrut talenta terbaik sebagai Co-Founder, membentuk dewan pengurus, serta fokus pada riset teknologi secara intensif. Namun kini saatnya kembali bergerak cepat, agresif, dengan keyakinan penuh dan fokus yang tajam,” ujar Nailwal.

Baca juga: Protokol Staking Lido Tutup Program di Jaringan Polygon

Fokus Baru Polygon

Di bawah kepemimpinan baru ini, Polygon akan memprioritaskan pengembangan AggLayer, layer interoperabilitas yang menghubungkan berbagai jaringan blockchain, serta memperluas berbagai tools untuk pembayaran digital dan integrasi aset dunia nyata.

Versi terbaru, AggLayer v0.3, ditargetkan meluncur sebelum akhir tahun ini. Selain itu, organisasi tersebut berencana memperkuat positioning AggLayer sebagai bagian integral dari brand Polygon.

Sebagai bagian dari percepatan pengembangan, yayasan juga meluncurkan AggLayer Breakout Program, sebuah program inkubasi yang memberikan pendanaan dan dukungan bagi proyek-proyek yang dibangun di atas AggLayer dan jaringan Proof-of-Stake (PoS) Polygon. Sejumlah proyek telah berhasil lulus dari program ini, termasuk Katana Network yang baru saja meluncurkan private mainnet-nya pada 28 Mei lalu, guna memperkuat likuiditas dan yield di dalam ekosistem AggLayer.

Di antara fokus lainnya termasuk upgrade jaringan PoS-nya menjadi chain GigaGAS yang ditargetkan mampu memproses lebih dari 100.000 transaksi per detik serta upgrade Bhilai pada Juli yang diharapkan membawa finalisasi transaksi yang lebih cepat, pengurangan gas fee, serta integrasi yang lebih erat dengan AggLayer.

Adapun Polygon kini telah menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah institusi global, termasuk JPMorgan dan Stripe, untuk memperkuat posisinya di sektor pembayaran digital.

Nailwal menegaskan bahwa seluruh inisiatif di luar fokus tersebut “akan dipisahkan atau dihentikan”.

Di antaranya, Polygon berencana menghentikan pengembangan jaringan zkEVM pada 2026. Keputusan ini diambil setelah evaluasi atas performa dan kendala pengembangan yang dinilai menghambat proses scaling bagi para pengembang.

Penunjukan Nailwal sebagai CEO dilakukan di tengah tantangan signifikan yang dihadapi Polygon. Data CoinMarketCap menunjukkan bahwa token native POL tercatat berkisar di US$,022, turun lebih dari 82% dari rekor tertingginya di US$1,29 yang tercapai pada 14 Maret 2024. Sementara selama setahun terakhir, harga POL juga anjlok sekitar 63%.

Grafik harga POL dalam setahun terakhir. Sumber: CoinMarketCap


Selain itu, terjadi perombakan signifikan di tingkat manajemen. Pada 24 Mei lalu, Co-Founder Polygon, Mihailo Bjelic, mengundurkan diri dari dewan organisasi serta menghentikan keterlibatannya dalam operasional sehari-hari Polygon Labs. Adapun dalam dua tahun terakhir, Co-Founder lainnya termasuk Jaynti Kanani dan Anurag Arjun juga telah mundur dari Polygon Foundation.

Baca juga: Movement Labs dan Polygon Labs Hadirkan Solusi Atasi Krisis Likuiditas di Chain L2

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.