
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Samsung SDS, bagian IT dari perusahaan teknologi Samsung, telah mengembangkan BankSign, alat sertifikasi berbasis blockchain untuk bank; seperti tertulis dalam pengumuman resmi (27/8).
Pengembangan oleh Samsung SDS merupakan project gabungan dengan Federasi Bank Korea (KFB). BackSign ditujukan untuk menyediakan metode transaksi sederhana dalam berbagai sistem perbankan dengan membutuhkan sertifikasi dari hanya satu bank. Sertifikasi bisa diverifikasikan dalam platform menggunakan password, sidik jari atau pattern.
Menurut pengumuman resminya, BankSign memungkinkan konsumen memperoleh sertifikasi yang berlaku hingga tiga tahun, mengganti sistem sertifikasi yang sudah ada yang membutuhkan pembaruan per tahun serta registrasi dan otentikasi dengan tiap bank.
Wakil Presiden dari bisnis keuangan di Samsung SDS, Hong-Jun Yoo, mengklaim bahwa BankSign akan menjadi “contoh pertama dari pengaplikasian teknologi blockchain dalam layanan perbankan.” Hong-Jun Yoo menambahkan bahwa perusahaan “semakin meluaskan transformasi bisnis digital, yang akan menambah persaingan bank dan institusi keuangan lainnya.”
Pada Juni, KFB mengungkapkan pengembangan BankSign, dimaksudkan untuk mengganti sistem verifikasi rumit yang sudah digunakan dalam 20 tahun ini dengan sistem yang lebih efisien dan berbasis blockchain. Saat itu, Cointelegraph melaporkan bahwa BankSign akan berbasis Nexledger, perusahaan swasta alat menajemen transaksi yang dikembangkan oleh Samsung SDS.
Samsung SDS telah merilis produk berbasis blockchain tahun ini. Pada bulan Juni, Samsung SDS mengenalkan produk CelloSquare 3.0, berbasis blockchain yang menargetkan bidang logistik global.
Sebelumnya, perusahaan juga merilis platform keuangan yang didukung blockchain, Nexfinance. Samsung SDS menyatakan bahwa produk juga menggabungkan aspek “kecerdasan buatan”, “analisis big data” dan “teknologi IT canggih seperti Otomatisasi Proses Cerdas”.
Sumber: Cointelegraph
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.